Suara.com - Dua provinsi di Pulau Kalimantan, Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, mendadak gelap gulita.
Kondisi tersebut terjadi lantaran, pasokan listrik dari Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) di jalur antara Gardu Induk (GI) Rantau dan GI Barikin Provinsi Kalimantan Selatan terganggu.
"Indikasi awal gangguan disebabkan oleh sambaran petir pada jalur transmisi SUTT 150 kV tersebut," kata pimpinan Humas PLN Rayon UP3 Palangka Raya, Dedy Yunarto, melalui pesan singkat seperti dilansir Antara pada Minggu (19/1/2020).
Dengan kondisi tersebut, menyebabkan beberapa gardu induk yang terhenti suplai listriknya meliputi GI Bandara Banjarbaru, GI Cempaka, GI Mantuil, GI Satui, GI Palangka Raya, GI Sebangu, GI Kasongan, GI Parenggean, GI Batulicin, GI Sampit, GI Bagendang dan GI Pangkalan Bun.
"Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, untuk update informasi selanjutnya akan kami sampaikan dalam kesempatan pertama. Bila ada perkembangan segera kita kabari," ujarnya.
Pihaknya pun akan terus memperbaharui informasi dan perkembangan upaya perbaikan gangguan transmisi tersebut.
Melalui media sosial resmi yakni, Instagram PLN Kalselteng pada akun pln.kalselteng juga menginformasikan terjadi gangguan jalur transmisi SUTT 150 KV di jalur GI Rantau dan GI Barikin Provinsi Kalimantan Selatan.
Gangguan tersebut menyebabkan padamnya suplai listrik di beberapa wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Untuk saat ini, petugas PLN melakukan tahap penormalan transmisi. Pihaknya juga mohon maaf atas kejadian tidak terduga tersebut sehingga menyebabkan suplai listrik terhenti untuk sementara waktu.
Baca Juga: Listrik Mati, Gardu Induk Gambir Baru Terbakar, Asap Hitam Mengepul
Seorang warga Palangka Raya, Dika berharap gangguan transmisi yang menyebabkan aliran listrik padam mendadak segera diperbaiki.
"Tadi tiba-tiba listrik mati padahal tidak ada jadwal pemadaman. Informasinya ada gangguan transmisi. Mudah-mudahan petugas dapat segera memperbaiki agar aliran listrik normal kembali," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Warga Banten Keluhkan Sering Ada Pemadaman Listrik 9 Jam dari PLN
-
PLN Jabar Berikan Kompensasi Pemadaman Listrik Massal, Begini Skemanya
-
Dua Pemilik Ikan Koi Gugat PLN Rp 11,125 Juta karena Pemadaman Listrik
-
Pemadaman Listrik Bikin Geger, Arief Poyuono Minta Direksi PLN Dipecat
-
Imbas Pemadaman Listrik Bergilir, Server Disdukcapil Kota Bogor Mati
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Sidang UU Pers di MK, Pemerintah Sebut Iwakum Tak Punya Legal Standing
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Ketua Komisi VIII Soroti Kelalaian Pengawasan dan Dorong Pembenahan
-
KPK Periksa Ria Norsan soal Korupsi Jalan, Istri yang Jadi Bupati Mempawah Tak Ikut Diperiksa
-
'Cuma Masalah Waktu', KPK Janji Umumkan Tersangka Korupsi Haji Rp1 Triliun
-
Walau Berat, Gibran Bisa Berdamai dengan Subhan Palal soal Gugatan Rp125 Triliun, Apa Syaratnya?
-
Didukung Christine Hakim, Istri Usai Praperadilan: Kami Percaya Integritas dan Hati Nurani Nadiem
-
Diam-Diam KPK Periksa Gubernur Kalbar, Dalami Soal DAK Hingga Proyek Pembangunan Jalan
-
Reaksi PDIP soal Jokowi Temui Prabowo: Kami Yakin Presiden Atasi Masalah Bangsa Tanpa 'Cawe-cawe'
-
Pabrik Kopi di Matraman Jaktim Ludes Dilumat Api, Pemicu Kebakaran karena Apa?
-
Diresmikan Ahmad Luthfi, Desa Tersono Batang Jadi Contoh Desa Mandiri Kelola Sampah