Suara.com - Kebijakan penebangan 190 pohon di kawasan ikon kota Jakarta, Monumen Nasional (Monas), untuk proyek revitalisasi mendapat kritikan dari sejumlah pihak. Salah satunya dari warga DKI yang kerap mengunjungi Monas, Rani (37).
Saat ditemui di halte dekat pintu selatan Monas, Rani mengaku mengetahui adanya kegiatan proyek revitalisasi Monas sejak lama. Namun, ia terkejut mengetahui pohon yang ditebang mencapai 190 tanaman.
"Hah? Banyak banget ya. Emang saya lihat sudah jalan proyeknya ya," ujar Rani di lokasi pada Senin (20/1/2020).
Mengetahui hal itu, ia menyayangkannya karena pohon yang rindang memiliki banyak manfaat. Wanita yang tinggal di kawasan Tanah Abang ini mengingat beberapa kali berteduh di bawah pohon saat berkunjung ke kawasan Monas.
"Biasa kan neduh ya kalau hujan, lagi panas, bisa ngemil-ngemil," jelasnya.
Karena itu ia merasa kasihan dengan pohon yang ditebang itu. Ia khawatir nantinya tumbuhan itu tak lagi ditanami.
"Kasihan sih ya pohonnya. Mudah-mudahan sih ditanam lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, proyek revitalisasi ikon kota Jakarta Monumen Nasional (Monas) belakangan menjadi sorotan. Pasalnya, proyek ini membuat banyak pohon harus ditebang.
Pantauan suara.com, proyek ini dikerjakan di bagian selatan Monas. Pohon yang sebelumnya rindang di bagian ini telah dibabat habis.
Baca Juga: Tebang 190 Pohon Revitalisasi Monas, Ferdinand: Gubernurnya Gagal Fokus
Gundukan tanah merah, pasir, dan bebatuan nampak menggantikan pepohonan itu. Sementara tanahnya di bagian tengah telah dibeton seluruhnya.
Rencananya, di lokasi tersebut akan dibuat plaza untuk upacara dan air mancur. Dari pengerjaan yang dilakukan sejauh ini, tanah yang dibeton memang terbagi menjadi dua bidang.
Di tengah kedua bidang tanah itu, terlihat tiang didirikan di bagian tengahnya. Sementara di pinggirannya, beberapa tenda juga dibangun untuk pengerjaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional