Suara.com - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengizinkan Pedagang Kaki Lima (PKL) berdagang di trotoar mendapat pertentangan dari Koalisi Pejalan Kaki. Pasalnya PKL dinilai tidak akan bisa berdagang secara tertib.
Koordinator Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus menilai PKL tidak bisa tertib karena kebiasaan para PKL di Jakarta. Meski Pemprov akan memberikan kriteria khusus bagi PKL yang diperbolehkan, ia tetap meragukannya.
"Nggak akan bisa (PKL tertib), karena habit-nya PKL di kita itu, izinnya satu yang ikut seratus," ujar Alfred saat dihubungi, Kamis (23/1/2020).
Menurut Alfred, seperti di tempat-tempat lainnya, ketika Pemerintah mengizinkan PKL berdagang, maka jumlahnya akan membludak. Hal ini, kata Alfred, terjadi karena adanya oknum yang dengan sewenang-wenang mengatur kawasan PKL berdagang.
"Itu sudah menjadi lahan basahnya oknum-oknum terkait gitu yang tidak bertanggung jawab dan di situ saya kira PKL gak ad atuh bicara gratis bikin lapak PKL di atas trotoar itu," jelasnya.
Ia mengambil contoh di PKL di kawasan Kuningan yang tetap membuang limbah hasil dagangannya sembarangan. Padahal, kawasan itu disebut Alfred adalah lokasi binaan UMKM Pemprov.
"Jadi itu ada contoh dibuatkan jadi lokasi binaannya Pemprov DKI Jakarta, semua limbahnya dibuang ke kali. Jadi, yang mana yang mau dikatakan kriteria apa?" jelasnya.
Alfred mengaku tidak anti dengan PKL manapun karena juga sering jajan di PKL tertentu. Namun menurutnya penataan para pedagang di trotoar perlu kajian yang lebih mendalam.
"Kami dari koalisi pejalan kaki mengingatkan Pemprov DKI Jakarta untuk membuat regulasi itu dengan konsep kehati-hatian, jangan gegabah," pungkasnya.
Baca Juga: Gubernur Anies Akan Izinkan PKL Dagang di Trotoar
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk memperbolehkan Pedagang Kaki Lima (PKL) berdagang di trotoar. Beberapa kriteria bagi para pedagang nantinya juga diatur dalam Pergub ini.
Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho mengatakan PKL yang boleh berdagang di trotoar pada intinya harus ramah lingkungan. Dengan demikian, PKL itu tidak kumuh dan merusak jalur pedesterian.
"Jadi PKL yang ramah lingkungan, enggak boleh bakar-membakar, barang kali kompornya kompor listrik, enggak ada cuci-mencuci," ujar Hari saat dihubungi, Jumat (17/1/2020).
Berita Terkait
-
Surat Cawagub Sudah Diserahkan ke DPRD, Anies Minta Dewan Segera Bahas
-
Kisah Mantan CEO 81 Tahun Jadi Sales di Mall dan 4 Berita Heboh Lainnya
-
Gubernur Anies Akan Izinkan PKL Dagang di Trotoar
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Dinobatkan sebagai Gubernur Terbaik di Dunia?
-
Ogah Gubris soal Pohon Monas Digunduli, Anies: Itu Ramai di Twitter Saja
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara