Suara.com - Ratusan warga yang tergabung dalam GNPF Ulama Bukittinggi-Agam menolak kedatangan 174 turis China untuk plesiran di daerah itu. Padahal sebelumnya, ratusan turis yang datang sejak Minggu (26/1) pagi itu disambut meriah oleh Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.
Sejumlah warga Bukittinggi menolak kedatangan ratusan turis China itu dengan alasan, wabah virus corona tengah merebak di negara Tirai Bambu itu. Warga khawatir, virus corona bisa menyebar terbawa para turis yang datang, meski sebelumnya telah dinyatakan negatif dan melalui pengecekkan di bandara.
Diketahui, ratusan turis China itu saat ini telah berada di salah satu hotel di Bukittinggi. Namun mereka dilarang dan tidak akan melakukan kunjungan wisata di daerah itu.
"Sesuai kesepakatan, para wisatawan atau turis itu tidak dibolehkan keluar dari hotel dan tidak dibolehkan melakukan kunjungan wisata di Bukittinggi. Dan besok pagi turis itu akan meninggalkan Bukittinggi," ujar Humas GNPF Ulama Bukittinggi-Agam, Yulhendri, sebagaimana dilansir Covesia.com (jaringan Suara.com), Minggu (26/1/2020).
Ia menuturkan, Minggu sore sekitar pukul 17.00 WIB empat bus pariwisata yang membawa turis China itu telah sampai di Bukittinggi dan langsung masuk hotel. Namun pihaknya telah membuat kesepakatan dengan dinas pariwisata, manager hotel, kepolisian dan pihak Kodim Bukittinggi untuk menyepakati turis itu tidak boleh keluar hotel hingga, Senin (27/1/2020) atau pagi hari ini hingga turis China tersebut meninggalkan Bukittinggi.
"Jika para turis itu memaksakan diri untuk keluar dari hotel sebelum meninggalkan Bukittinggi maka jangan salahkan tindakan yang akan kami lakukan," katanya.
Ia menegaskan GNPF ulama Bukittinggi-Agam akan memastikan bahwa turis itu tidak akan melakukan kunjungan wisata di Bukittinggi baik itu ke Jam Gadang, Ngarai Sianok dan sejumlah objek wisata lainnya karena pihaknya akan terus memantau turis China itu sampai meninggalkan Bukittinggi.
"Kita peduli dan khawatir dengan warga Bukittinggi dan tidak menginginkan virus Corona yang saat ini terjangkit di China sampai mengenai warga Bukittinggi," katanya.
Sementara itu, dari pantauan Covesia pada Minggu (26/1/2020) malam, tampak dari sekumpulan ormas GNPF Ulama Bukittinggi-Agam siaga di depan hotel turis China tersebut menginap.
Baca Juga: Heboh Virus Corona, Sejumlah Warga Sumbar Tolak Kedatangan Turis China
Mereka juga melakukan pengecekan agar turis China itu tidak keluar dari hotel.
Berita Terkait
-
Garda Satwa Indonesia Sebut Pasar Ekstrem Tomohon Manado Mirip Pasar Wuhan
-
IDI: Lewat Batuk Hingga Makanan Tercemar, Begini Cara Virus Corona Menular
-
Heboh Virus Corona, Sejumlah Warga Sumbar Tolak Kedatangan Turis China
-
Korban Virus Corona di China Terus Berjatuhan, Kini Bertambah 80 Orang
-
Pasien Virus Corona Wuhan Diisolasi dan Dikarantina, Apa sih Perbedaannya?
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Bongkar Fakta Kuota Khusus Travel 'Abal-abal', KPK Usut soal Ini ke Asosiasi Biro Haji
-
Dominasi Total! Jawa Barat Sapu Bersih Apresiasi Night Local Media Summit 2025
-
Skandal Haji Kemenag: Travel 'Gelap' Bisa Dapat Jatah Kuota Khusus, Gimana Skenarionya?
-
Kemenkes Percepat Sertifikat Higiene untuk SPPG, Cegah Risiko Keracunan MBG
-
KPK Cecar Kabiro Humas Kemnaker Soal Aliran Uang Hasil Pemerasan K3
-
Forum Debat Mahasiswa Semarang: Suarakan Kebijakan Publik dan Masa Depan Indonesia
-
Kuasa Hukum Beberkan Alasan: Penetapan Nadiem Makarim Sebagai Tersangka Dinilai Cacat Hukum
-
Dua Sekolah Internasional di Tangerang Selatan Dapat Teror Bom, Saat Dicek Ternyata Nihil
-
Tebuireng Disebut Jadi Contoh Bangunan Pesantren Ideal oleh Menteri PU
-
Biaya Hanya Rp 75 Ribu, Ini Daftar Lokasi SIM Keliling DKI Jakarta Hari Ini