Suara.com - Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China resmi terisolasi akibat penyebaran wabah virus corona atau 2019-nCov sejak Kamis (23/1/2020). Kementerian Luar Negeri RI mencatat 243 Warga Negara Indonesia yang harus terisolasi di daerah itu.
Salah satu mahasiswa Universitas Wuhan, Aditya Fahmi (24) bercerita dirinya sudah 2 tahun berada di Wuhan dan hingga saat ini bersama sekitar 16 mahasiswa Indonesia lainnya masih menempuh pendidikan di salah satu universitas terbaik di China tersebut.
Menurut Fahmi, mereka yang berada di Universitas Wuhan sudah mengetahui kabar terkait penyebaran virus corona sejak akhir Desember 2019 lalu.
"Jadi kasus pertama itu kalau tidak salah tanggal 30 atau 31 Desember, akhir Desember pertama kali terdeteksi di pasar ikan di Distrik Hankou," kata Fahmi melalui pesan Whatsapp kepada Suara.com, Selasa (28/1/2020).
Mahasiswa yang tengah mengejar gelar Master of Journalism and Communication itu menjelaskan, mereka baru diperiksa kesehatan lalu diimbau untuk membatasi diri keluar ruangan dan berkumpul dengan banyak orang sejak 23 Januari 2020.
"Imbauan dari pemerintah kota, provinsi, dan pusat itu pembatasan aktivitas di luar ruang. Jadi bukan semena-mena diisolasi, tapi kalau bisa aktivitas keluar itu dikurangi secara drastis, pembatasan itu masuk ke imbauan selanjutnya kayak 23 Januari akses keluar masuk Kota Wuhan itu dibatasi, terus akses perkumpulan dibatasi kayak perayaan Imlek itu di Kota Wuhan ada yang dibatalkan," terangnya.
Selain itu, di jalan pusat kota, kendaraan pribadi sudah tidak boleh melintas. Sementara pihak kampus juga mengimbau untuk mengurangi interaksi dengan orang lain sebagai bentuk pencegahan.
Untuk memenuhi kebutuhan logistik, Fahmi dan mahasiswa Indonesia lainnya sudah terpenuhi lewat makanan yang diberikan kampus setiap harinya, persediaan masker di asrama juga selalu tersedia karena supermarket kampus masih melayani mahasiswa Wuhan.
"Kalau di Wuhan University supermarket kampus buka, makan kalau untuk internasional student dikasih, jadi alasan untuk keluar kampus tuh enggak ada karena kebutuhan logistik dan sebagainya sudah terjangkau di dalam kampus saja," jelasnya.
Baca Juga: Buntut Teror Virus Corona, Ada Usul Bebas Visa Warga China Dicabut
Ke-16 mahasiswa Indonesia di Universitas Wuhan selalu berkoordinasi untuk saling memenuhi kebutuhan logistik setiap minggunya terlebih di saat pembatasan aktivitas seperti sekarang ini.
"Logistik alhamdulillah aman, yang hari ini masih bisa bertahan sampai 4 hari lagi, kita ada belanja berkala sih tiap 4 hari gitu, jadi 4 hari untuk 1 minggu terus ketika stok tinggal 3 harian kita belanja lagi dan belanjanya kolektif," sambungnya.
Universitas Wuhan sendiri saat ini tengah libur musim dingin, mereka yang tidak pulang kampung memilih bertahan di dalam asrama. Sedianya kegiatan belajar akan dimulai pada 16 Februari 2020, namun terpaksa ditunda hingga waktu yang belum ditentukan akibat wabah virus corona.
Meski hingga saat ini belum ada WNI yang terdeteksi virus corona, mahasiswa Universitas Wuhan yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok cabang Wuhan tengah melakukan upaya dengan KJRI dan KBRI agar mereka segera dipindahkan dari Kota Wuhan.
"Salah satu opsi yang kita coba untuk advokasikan ke KBRI itu opsi mobilisasi, kalau bisa teman-teman ini kalau ada kesempatan dipindah ke luar kota dulu tidak harus langsung ke Indonesia, karena kita juga harus memastikan diri kita tidak terkena, semoga saja tidak ada mahasiswa Indonesia atau WNI yang terdampak," harapnya.
Fahmi menyebut hingga hari ini, mahasiswa belum mendapatkan sinyal bahwa virus corona mulai mereda. Dia berharap pemerintah China segera menemukan solusi agar kondisi kembali pulih.
Berita Terkait
-
Buntut Teror Virus Corona, Ada Usul Bebas Visa Warga China Dicabut
-
Indonesia Mau Evakuasi WNI di Wuhan, Tapi Hadapi Banyak Kesulitan
-
Pemkab Banyumas Periksa Suhu Tubuh Warga yang Turun di Stasiun Purwokerto
-
Menhub: Penerbangan dari Indonesia ke Wuhan Ditutup!
-
Dirut BEI Tak Menampik Virus Corona Berpengaruh ke Pasar Modal
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya