Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengklaim bahwa pemerintah sudah siap untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Provinsi Hubei, China termasuk Wuhan yang diduga sebagai daerah pertama penyebaran virus Corona.
Menurutnya, saat ini pemerintah Indonesia masih menunggu keputusan dari pemerintah China karena Wuhan masih kini seperti kota mati karena masih diisolasi.
Ma'ruf menjelaskan bahwa saat ini tidak boleh ada aktivitas keluar masuk ke daerah Wuhan. Dengan begitu pemerintah Indonesia masih belum bisa melakukan evakuasi terhadap WNI yang ada di daerah Wuhan.
"Jadi akibatnya semuanya masih menunggu sikap pemerintah Tiongkok, bahkan yang dari Jepang yang sudah kirim pesawat pun (warganya) belum bisa dievakuasi," kata Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020).
Meskipun belum bisa mengevakuasi, Ma'ruf mengklaim kondisi WNI yang masih terjebak akibat virus corona masih terus dipantau pemerintah. Bahkan, Ma'ruf mengatakan telah mengirimkan pasokan bahan makanan serta keperluan sehari-sehari bagi para WNI yang sebagian besar merupakan pelajar.
"Kalau enggak salah ada 100 orang, 84-nya itu mahasiswa dan kami membangun logistiknya melalui pusat-pusat kami di Tiongkok," kata dia.
Untuk diketahui, mahasiswa Indonesia di Kota Wuhan, China meminta agar Kementerian Luar Negeri segera mengambil keputusan untuk mengevakuasi mereka dari kota pusat penyebaran virus corona. Mereka menyebut situasi Kota Wuhan saat ini sudah darurat.
Salah seorang mahasiswa yang menempuh pendidikan tinggi di Kota Wuhan, Yuliannova mnelalui akun Twitter miliknya @ylchaniago memohon agar pemerintah Indonesia bisa segera menjemput ia dan mahasiswa asal Indonesia lainnya Kota Wuhan. Setelah enam hari otoritas China mengisolasi Kota Wuhan, kini para mahasiswa asal Indonesia mulai diselimuti rasa cemas.
"Ibu Menlu @Menlu_RI @jokowi @KBRI_Beijing kami memang bisa bertahan tapi ini sudah 6 hari tanpa kejelasan kapan status lockdown ini berakhir. Kami mohon bawa kami keluar dari Kota Wuhan. Kota ini tidak sehat bu," kata Yuliannova seperti dikutip Suara.com, Rabu (29/1/2020).
Baca Juga: Antisipasi Virus Corona, IDI Keluarkan Pedoman untuk Tenaga Kesehatan
Dari data teranyar menunjukkan sudah ada 132 orang tewas akibat virus tersebut dan lebih dari 5.000 orang sudah terinfeksi virus mematikan. Ia memohon agar pemerintah Indonesia bisa segera bertindak menyelamatkan mereka
Berita Terkait
-
Ilmuwan Australia Sukses Ciptakan Virus Corona seperti di Wuhan
-
Takut Kena Virus Corona, Sopir Taksi Usir Penumpang
-
Jawab Kegelisahan Masyarakat, Kemenkes: Tak Ada Kasus Corona di Indonesia
-
Christian Sugiono Syuting di Bangkok, Titi Kamal Cemas Virus Corona
-
Meski Mudah Menular, Virus Corona Bukan Penyebab Tunggal Kematian di China
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi