Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan 243 Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dievakuasi dari Wuhan, China, dalam keadaan sehat. Meski diyatakan sehat, Jokowi mengatakan mereka yang sempat ditolak warga Natuna perlu mengikuti observasi sesuai protokol kesehatan internasional.
"Observasi sehingga betul-betul dinyatakan mereka 'clean' (bersih), bersih, sehingga dapat kembali ke keluarga masing-masing. Itu protokol kesehatan yang harus diikuti," ujar Jokowi di Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2/2020).
Diketahui, 243 WNI itu terdiri dari 238 orang yang sebelumnya menetap di China dan lima orang tim pendahulu (advance) dari pemerintah Indonesia.
Lebih lanjut, Kepala Negara menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Natuna, karena lokasi di Kepulauan Riau itu menjadi tempat karantina sementara bagi 243 WNI untuk menjalani observasi protokol kesehatan.
"Saya juga berterima kasih ke masyarakat Natuna yang juga sudah memberikan lampu hijau karena ini saudara-saudara kita sendiri. Memang kemarin ada beberapa alternatif, ada yang kemarin, Morotai misalnya, Biak. Tidak semua pulau bisa dipakai," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, 238 WNI telah tiba di Pangkalan Udara Raden Sajad, Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Minggu (2/2) siang, setelah sebelumnya transit di Batam.
Jika ditambah dengan tim "advance" maka total WNI yang diangkut pulang sebanyak 243 orang.
Di luar itu, ada tujuh orang yang batal diterbangkan ke Tanah Air dari Wuhan dengan sejumlah alasan. Pemerintah sebelumnya berencana mengevakuasi 245 WNI dan lima orang tim "advance" dari Wuhan.
"Yang tiba pastinya 238 orang WNI. Empat orang lainnya mengundurkan diri dan tiga orang lainnya tidak lolos pemeriksaan oleh Pemerintah China," kata Menkes Terawan Agus Putranto.
Baca Juga: Hindari Virus Corona, Organisasi Hak Asasi Hewan Ajak Masyarakat Jadi Vegan
Para WNI dipulangkan menggunakan pesawat carter Airbus A330 milik maskapai Batik Air dengan kapasitas mencapai 392 penumpang. (Antara)
Berita Terkait
-
Daftar 54 Hoaks soal Virus Corona: Jokowi Minta Minum Bodrex sampai Xiaomi
-
Kaitkan Bacaan Iqro dengan Virus Corona, Bebi Silvana Minta Maaf
-
Menko Airlangga Ingatkan Stok Masker Tak Semuanya Dikirim ke China
-
Warga Kendari Panas, Pilek dan Sesak Nafas, Diduga Kena Virus Corona
-
Hindari Virus Corona, Organisasi Hak Asasi Hewan Ajak Masyarakat Jadi Vegan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah