Suara.com - Kepemimpinan tertinggi China mengakui "kekurangan dan kelemahan" dalam tanggapan negara tersebut terhadap wabah virus corona yang mematikan.
Komite Tetap Politbiro Partai Komunis China mengatakan sistem manajemen kedaruratan nasional perlu ditingkatkan.
Komite memerintahkan penindakan keras terhadap pasar-pasar satwa liar, yang merupakan asal virus tersebut.
Hingga saat ini, lebih dari 17.000 kasus telah dikonfirmasi di Cina, dengan laporan terkini sudah mencapai 400 lebih kematian, dan lebih dari 150 kasus di negara lain, dengan satu kematian di Filipina.
Ini adalah angka terbaru dari Komisi Kesehatan Nasional. Namun, televisi China pada Selasa pagi waktu setempat melaporkan angka-angka baru dari provinsi Hubei, episenter wabah, menambahkan 64 kematian dan 2.345 kasus.
Jumlah korban jiwa di China, tidak termasuk Hong Kong, sekarang melebihi jumlah orang yang mati dalam wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada tahun 2002-03. Wabah tersebut mengakibatkan 349 orang meninggal dunia.
Akui Ada Kekurangan dan Kelemahan
Kepemimpinan tertinggi China mengakui "kekurangan dan kelemahan" dalam tanggapan negara tersebut terhadap wabah virus corona yang mematikan.
Virus corona baru ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut yang parah. Gejala biasanya dimulai dengan demam, diikuti batuk kering.
Baca Juga: Hong Kong Konfirmasi Kematian Pertama karena Virus Corona Wuhan
Wabah berdampak pada saham Cina ketika pasar finansial kembali dibuka pada hari Senin setelah liburan Tahun Baru Imlek. Indeks Shanghai Composite menutup pasar dengan 8% lebih rendah, penurunan harian terbesar selama lebih dari empat tahun.
Laporan pertemuan komite tetap, yang diketuai oleh Presiden Xi Jinping, dimuat kantor berita resmi Xinhua.
Mereka mengatakan ada pelajaran yang harus diambil dari apa yang mereka sebut "ujian besar" bagi sistem pemerintahan China.
"Menanggapi kekurangan dan kelemahan yang terungkap dalam menanggapi epidemi ini, kita harus meningkatkan sistem manajemen kedaruratan nasional dan meningkatkan kemampuan kita dalam menangani tugas-tugas mendesak dan berbahaya," kata laporan tersebut.
Salah satu bidang yang harus ditangani adalah perdagangan satwa liar ilegal, yang harus "dilarang dengan tegas", sementara pengawasan pasar harus diperkuat.
Diduga bahwa sebuah pasar di kota Wuhan, provinsi Hubei adalah sumber penyebaran virus. Pada hari Senin, studi oleh seorang pakar virologi Cina mengatakan kelelawar kemungkinan merupakan sumbernya.
Berita Terkait
-
WNI dari Wuhan Sempat Ditolak Warga, Bupati Natuna Bahas Karantina di DPR
-
Jadi Lokasi Karantina WNI Wuhan, Ribuan Warga Ramai-ramai Tinggalkan Natuna
-
Hong Kong Konfirmasi Kematian Pertama karena Virus Corona Wuhan
-
Ekonomi Global Dihantam Virus Corona, Perbankan Siap-siap Kena Imbasnya
-
Menderita karena Virus Corona, Viral Video Pasangan Lansia Terbaring Lemah
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting