Suara.com - Sebanyak 191 pohon dikorbankan Pemprov DKI dalam revitalisasi sisi selatan Monas, Jakarta Pusat. Namun, Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) selaku penanggungjawab proyek revitalisasi Monas mengaku tidak tahu pohon yang sudah ditebang diperuntukan untuk apa.
Kepala Dinas Citata Heru Hermawanto mengklaim pihaknya hanya melakukan penebangan. Ia tidak lagi tahu akan diapakan atau dibawa kemana 191 pohon yang ditebangnya itu.
"Kalau di kami kan tugasnya bukan pohonnya di kemanakan. Kami bekerja sesuai dengan ketentuan," ujar Heru saat dikonfirmasi, Jumat (7/2/2020).
Heru mengatakan pihak yang mengetahui tebangan kayu di Monas adalah Dinas Kehutanan. Ia menjelaskan tugas terkait pohon ini sudah terbagi. Ia menebang pohon, dan Dinas Kehutanan yang membawanya.
"Kalau kami kan minta ditebang, apa pun itu kan wewenang ada di sini, dipindahkan atau yang bisa dipindahkan atau ditebang mana, yang tahu kan Dinas Kehutanan," jelasnya.
Menurutnya soal penebangan itu sesuai dengan aturan. Namun ia akan memeriksa soal adanya pengawasan setelah pohon ditumbangkan.
"Menebang itu bisa siapa saja, tapi ada pengawasnya enggak, coba nanti dikonfirmasi, pastiin," pungkasnya.
Sebelumnya Dinas Kehutanan mengklaim tidak mengetahui pohon yang ditebang di monas ada dimana.
Kepala Dinas Kehutanan Suzi Marsita bahkan mengatakan masalah ini bukan urusannya.
Baca Juga: Trotoar Jakarta Alih Fungsi Jadi Begini, Warganet Sindir Anies Baswedan
"Jangan tanya saya kalau soal pohon (proyek Monas)," ujar Suzi di kantor Kejati, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).
Ketika ditanya lagi karena perannya sebagai Dinas yang berhubungan dengan pepohonan, Suzi membantah terlibat di proyek itu. Menurutnya seluruh proyek itu termasuk penebangan merupakan tanggung jawab Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas.
"Tidak ada. Karena itu (proyek Monas) di bawah pengelolaan UPT monas, bukan di bawah pengelolaan saya," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Hendrar Prihadi Dicopot dari LKPP, PDIP Terima Tak Ada Lagi Kader Partai di Pemerintahan Prabowo