Suara.com - Li Wenliang, dokter China yang kali pertama memberikan peringatan bahaya epidemi virus corona dilaporkan tutup usia.
Li dinyatakan meninggal pada pukul 21.30 waktu setempat, dan berita itu memicu kesedihan nasional di China.
Direktur Regional Amnesty International Nicholas Bequelin mengatakan, kematian Li merupakan alarm tragis dibalik obsesi pemerintah China dalam menekan informasi demi menjaga stabilitas.
Dalam hal ini, informasi yang ditekan adalah hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak, yakni virus corona.
“Kasus Li Wenliang adalah pengingat yang tragis tentang bagaimana obsesi Pemerintah China akan 'stabilitas' mendorong negara ini untuk menekan informasi penting tentang hal-hal yang menjadi kepentingan umum," kata Bequelin dalam keterangannya, Jumat (7/2/2020).
Bequelin mengatakan, pemerintah China harus belajar dari kasus kematian Li dalam usaha memerangi virus corona. Sebab, apa yang disampaikan Li menyangkut kondisi bahaya bagi banyak orang.
“Tidak ada yang berhak menghadapi pelecehan atau sanksi karena berbicara tentang kondisi bahaya bagi publik, hanya karena hal itu bisa mempermalukan pemerintah," sambungnya.
Melansir BBC News, Li Wenliang tertular virus saat bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan. Dalam pos Weibo-nya, Li menjelaskan bagaimana pada 10 Januari dia mulai batuk.
Hari berikutnya dia demam dan dua hari kemudian dia dirawat di rumah sakit. Dia didiagnosis dengan virus corona pada 30 Januari.
Baca Juga: Li Wenliang Meninggal karena Virus Corona, Mirip Carlo Urbani dan SARS
Pada bulan Desember 2019, pria berusia 34 tahun itu telah mengirimkan peringatan kepada sesama petugas medis akan virus corona.
Ia memperingatkan para petugas medis agar memakai pakaian pelindung untuk menghindari infeksi.
Empat hari kemudian dia dipanggil ke Biro Keamanan Umum di mana dia disuruh menandatangani surat. Dalam surat itu dia dituduh menyebarkan desas-desus yang telah "sangat mengganggu tatanan sosial".
Namun saat wabah virus corona merebak, pihak berwenang setempat kemudian meminta maaf kepada dr. Li.
Berita Terkait
-
Li Wenliang Meninggal karena Virus Corona, Mirip Carlo Urbani dan SARS
-
Sosok Dokter Li Wafat, Peringatkan Dunia soal Corona Namun Malah Dibungkam
-
Dokter China yang Memperingatkan Pertama Kali Soal Virus Corona Meninggal
-
Virus Corona Lahirkan Diskriminasi dan Xenofobia Terhadap Warga China
-
AII Sesalkan Luthfi Divonis Bersalah Sebelum Dugaan Penganiayaan Diungkap
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku