Suara.com - Rehan Fadilla (17) pendaki amatir asal Padang terjatuh di Puncak Marapi, kawasan Tugu Abel. Ia naik ke Marapi bersama rekannya Arif Pratama (17) pada Sabtu 8 Februari 2020.
Sekitar pukul 10.30 WIB keesokan harinya, Rehan terjatuh saat hendak turun. Ia menderita luka pada bagian kepala dan kaki hingga tak kuat berjalan.
Klikpositif.com--jaringan Suara.com berhasil mewawancarai Arif, rekan korban
yang turun pada pukul 18.00 WIB sore dan tiba di Posko Pendakian Koto Baru sekitar pukul 21.30 WIB dalam kondisi lelah.
Arif mengatakan, saat Rehan jatuh, cuaca sangat berkabut.
"Saya sudah ingatkan dia agar hati-hati. Tapi, saat melangkah dia terjatuh. Karena posisi sedang menurun, Rehan terguling sejauh 15 meter ke bawah," ungkapnya.
Kemudian Arif langsung menghampirinya, namun sayangnya Rehan terluka dan tak sadarkan diri.
"Saya berteriak minta tolong, dan dibantu para pendaki lainnya," katanya.
Saat Rehan jatuh, lokasi pendakian sedang ramai, sebab ada aksi bersih Marapi.
Kebetulan juga, ada salah seorang dokter di antara peserta aksi tersebut. Dokter inilah yang memberikan pertolongan pertama kepada Rehan.
Baca Juga: Ajaib, Pendaki Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian 152 Meter
Dari keterangan Arif, Rehan baru pertamakali melakukan pendakian ke Marapi, sedangkan dia sudah beberapa kali.
Menurut Arif, Rehan melakukan pendakian hanya menggunakan sendal dan ia sudah mendapat izin dari orangtuanya untuk mendaki.
Terkait insiden tersebut, Rehan telah berhasil dievakuasi oleh Tim gabungan dari
Basarnas dan dibantu PMI Bukittinggi, BRT serta Ranger Posko. Proses evakuasi itu dengan menggunakan tandu. Kini, pemuda tersebut masih menjalani perawata di rumah sakit.
Berita Terkait
-
Salut, Ibu Ini Taklukkan Puncak Kinabalu Sambil Gendong Anak
-
Ajaib, Pendaki Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian 152 Meter
-
Gunung Lawu Dilanda Badai, Jalur Pendakian Cemoro Kandang Ditutup Sementara
-
Beberapa Jam Sebelum Pergantian Tahun, 1.500 Orang Mendaki Gunung Marapi
-
Jelang Tahun Baru, Ratusan Pendaki Nekat Naik Gunung Marapi Meski Dilarang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'