Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tertangkap kamera saat sedang berjabat tangan dengan anggota parlemen Australia Adam Bandt yang mengenakan lencana Bintang Kejora. Jokowi tampak canggung saat menjabat tangannya.
Momen tersebut dibagikan oleh jurnalis The Sydney Morning Herald @jamesmassola melalui akun Twitter miliknya. Ia menyebut Jokowi tampak canggung saat berjabat tangan dengan Adam.
"Canggung. @jokowi berjabat tangan dengan anggota parlemen Greens Adam Bandt yang mengenakan lencana Bintang Kejora di kerah jasnya," tulis James seperti dikutip Suara.com, Selasa (11/2/2020).
Dalam foto yang diunggah, tampak Adam Bandt menatap wajah Jokowi. Sementara Jokowi terlihat sedikit menundukkan kepala saat menjabat tangannya.
Bintang Kejora sendiri merupakan sebutan untuk bendera Papua yang menginginkan bebas dari Indonesia. Gerakan tersebut terlarang di Indonesia
Adam Bandt selaku Ketua Australian Greens merupakan salah satu tokoh Australia yang mendukung gerakan tersebut.
Cuitan James Massola ini sontak menjadi sorotan warganet. Banyak warganet asal Indonesia yang mengecam sikap Adam Bandt yang telah lancang mengenakan lencana Bintang Kejora.
Tak sedikit pula warganet yang membela Jokowi dan menyebut situasi tersebut tidaklah canggung seperti diungkap oleh James Massola. Ada pula yang balik menyerang Australia dengan mempertanyakan nasib Suku Aborigin di Australia.
"Bukan awkward tapi orang Jawa Tengah memang kerap membungkuk meski maksudnya menentang. Mengangguk dan tersenyum tapi konotasinya negatif. Read between the lines," kata @_butet_harahap.
Baca Juga: Polisi Kirim Berkas Kasus Penyiraman Novel Baswedan ke Kejati Hari Ini
"Bagaimana dengan Aborigin? Lihat dirimu sendiri," ujar @herie_kribo.
"Kami akan membalasnya nanti," ungkap @johny2b.
"Semoga Bu Retno (Menteri Luar Negeri) akan membahas masalah itu," ucap @alvarodebazan2.
Berita Terkait
-
Siang Ini, Jokowi Dikasih Pilihan Rencana Pemulangan WNI eks ISIS
-
Veronica Koman Kasih Data Tapol Papua ke Jokowi, Ferdinand: Awas Propaganda
-
Amnesty International Minta Australia Bahas soal HAM Papua dengan Jokowi
-
Pertumbuhan Ekonomi Naik 5,02 Persen, Stafsus Jokowi: Nilai Ekspor Turun
-
Jokowi Kunjungan ke Australia, Veronica Koman Serahkan Data Tapol Papua
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri