Suara.com - Anggota DPR RI Komisi I Fadli Zon dan anggota DPR RI Komisi VIII Ace Hasan Syadzily tampak gelagapan saat ditagih janji pembentukan tim pengawas penanggulangan terorisme. Mereka saling lempar tanggungjawab ke anggota komisi lainnya.
Momen tersebut terjadi saat Fadli dan Ace menjadi pembicara dalam tayangan Mata Najwa di TransTV bertajuk Menangkis ISIS, Rabu (12/2/2020).
Awalnya, pembawa acara Najwa Shihab menanyakan janji DPR untuk membentuk tim pengawas penanggulangan terorisme sebagai turunan dari UU Antiterorisme. Pertanyaan Najwa langsung direspon oleh Fadli dan Ace dengan gelak tawa.
"Saya bukan mewakili DPR, ya silakan," kata Fadli sambil tertawa seperti dikutip Suara.com, Kamis (13/2/2020).
Mendengar respon tersebut, Najwa langsung menyindir Fadli dan Ace yang memilih cuci tangan saat ditagih janjinya.
"Masing-masing pakai cap DPR loh jangan ketika mau dikejar bilang bukan anggota DPR," jawab Najwa.
"DPR ketika awal dibentuk UU ini wah heroisme luar biasa. Berapi-api bilang mau bentuk tim pengawas, mana tim pengawasnya?" tanya Najwa.
Pertanyaan tersebut langsung disambut tawa oleh para penonton. Fadli Zon berdalih tim tersebut bukan tanggungjawabnya.
"Jadi begini, tim pengawas itu harusnya masuk komisi 3. Saya kira karena proses di DPR baru," jawab Fadli.
Baca Juga: Menpora : Jika PON 2020 Sukses, Merauke Bisa Jadi Tempat Kejuaraan Nasional
"Ngeles juga ini sama seperti tadi (sambil menunjuk Jubir Istana Fadjroel Rachman)," ucap Najwa disambut gelak tawa penonton.
Fadli Zon kembali membuat alasan bahwa proses tersebut baru berjalan beberapa bulan. Padahal, wacana pembentukan tim pengawas sudah dilakukan sejak 2018 lalu.
Saat terus dicecar oleh Najwa, Fadli tampak semakin gelagapan. Ia berdalih tim tersebut hanya bisa dibuat oleh komisi yang bersangkutan.
"Ya, ya gini di DPR itu cara kerjanya di komisi terkait itulah yang membentuk, nggak bisa semuanya dpr. di komisi yang terkait," ungkap Fadli.
"Oh jadi bukan tanggungjawab Fadli Zon? Mau cuci tangan?" jawab Najwa.
Saat pertanyaan tersebut ditujukan kepada Ace, Ace juga tampak gelagapan. Sambil tertawa, Ace beralasan ia berada di komisi VIII
Berita Terkait
-
Jabatan Dirjen Bimas Katolik Kosong Delapan Bulan, Ini Penjelasan Kemenag
-
Beda dengan Jokowi, Fadli Zon: WNI Eks ISIS Boleh Dipulangkan ke Indonesia
-
Fadli Zon Sudah Lama Prediksi Donald Trump Gagal Dimakzulkan
-
Kerusuhan Pecah usai WNI dari Wuhan Tiba di Natuna dan 4 Berita Lainnya
-
Penghina Wali Kota Risma Ditangkap, Fadli Zon: Hukum Sesuai Selera Penguasa
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan