Suara.com - Plt Dirjen Bimas Katolik Nur Kholis menjawab pertanyaan Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan terkait alasan jabatan tersebut masih diisi pelaksana tugas hingga delapan bulan lamanya sejak ditinggal Eusabius Binsasi selaku Dirjen definitif.
Diketahui, Eusabius memasuki usia pensiun sejak Juli 2019 sehingga jabatan lamanya masih kosomg hingga saat ini.
Nur Kholis, yang juga menjabat sebagai Sekjen Kementerian Agama, mengatakan pengisian jabatan kosong seperti pada Dirjen Bimas Katolik tidak bisa dilakukan secara mendadak. Karena harus melalui prosedur dan tahapan yang telah diatur.
Apalagi, lanjutnya, pengisian jabatan juga harus melalui proses lelang. Pun dalam melakukan lelang, Kementerian Agama menunggu sejumlah jabatan kosong lainnya terlebih dahulu agar bisa digelar serentak.
"Mekanisme lelang jabatan itukan tentu kita melihat satu, pada ketersediaan anggaran atau tidak, kan membutuhkan biaya. Lalu sehingga kita tidak mungkin di satu kementerian ada satu (jabatan) kosong lalu lelang, dapat, ada yang kosong lagi, lelang lagi, enggak mungkin begitu," kata Nur Kholis di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Senin (10/2/2020).
"Jadi prosedurnya itu, tentu kita melihat pada timing sesuai dengan ketersediaan anggaran. Itu sebenarnya pertimbangannya," sambung Nur Kholis.
Selain karena faktor tersebut, lanjut Nur Kholis, Kementerian Agama juga perlu melaporkan kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) soal lelang jabatan, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
"Nah, lalu kaitannya dengan PP 11 2017, ketika kita hendak lelang jabatan, mesti kosultasi dulu dengan KASN. Jadi ada laporan ke KASN bahwa kita akan mengisi formasi-formasi yang lowong. Kemudian mereka memberikan persetujuan baru kita tindak lanjutin dengan membuat panitia seleksi dan seterusnya. Jadi prosedurnya sudah sesuai dengan prosedur yang ada," kata Nur Kholis.
Sebelumnya, Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta klarifikasi langsung terhadap Sekjen Kementerian Agama Nur Kholis Setiawan terkait dirinya yang kini menempati posisi sebagai pelaksana tugas atau Plt Dirjen Bimas Katolik.
Baca Juga: Dirjen Bimas Katolik Diisi Plt Muslim, DPR: SDM Banyak Tapi Masih Kosong
Diketahui, posisi Nur Kholis sebagai plt tersebut menuai polemik dari sejumlah kalangan. Sebab Nur Kholis yang merupakan penganut agama Islam dirasa kurang tepat, jika harus mengisi ditjen yang mengurusi Agama Katolik.
Anggota Komisi VIII PDI Perjuangan Umar Bashor, dalam rapat kerja bersama Nur Kholis dan sejumlah pejabat Kemenag, mempertanyakan terkait jangka waktu Nur Kholis menjabat sebagai plt. Karena menurutnya, posisi Dirjen Bimas Katolik harus segera terisi.
"Yang saya tanyakan, sampai kapan ini, pak? Pak sekjen ini menjabat sebagai Plt Dirjen Bimas Katolik ini. Harapan kami ini secepatnya bisa diatasi," kata Umar, Senin (10/2/2020).
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan juga menayakan hal senada. Ia merasa heran mengapa kekosongan jabatan akibat Dirjen sebelummya memasuki usia pensiun pada Juli 2019, tidak dipersiapkan sejak lama. Akibatnya, posisi tersebut masih digantikan oleh Plt hingga delapan bulan lamanya.
"Oleh karena itu menurut saya ini enggak boleh terjadi. Supaya tidak menimbulkan kecurigaan seperti polemik yang sekarang ini muncul di media. Kan lucu, kita ini negara besar, dengan jumlah SDM yang banyak, Katoliknya juga banyak, tetapi untuk mengisi satu formasi di eselon I untuk Dirjen Katolik saja, delapan bulan sampai sekarang ini belum terisi, kan lucu begitu," tutur Ace.
Berita Terkait
-
Dirjen Bimas Katolik Diisi Plt Muslim, DPR: SDM Banyak Tapi Masih Kosong
-
Jabatan Dirjen Bimas Katolik Kemenag Diisi Orang Islam, Kenapa?
-
Kemenag Diusulkan Ganti Nama Jadi Kementerian Agama Islam
-
Kemenag Endus Dugaan Penyebaran Aliran Sesat di Banjarmasin
-
Sebut Politikus Terlibat Kasus PPK Kemenag, DPR Tantang KPK Ungkap Faktanya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional