Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bahwa pemerintah tidak melarang Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) mengirim tenaga kerja Indonesia (TKI) ke negara-negara yang melaporkan kasus Coronavirus Disease (COVID-19).
"Kita hanya sampaikan ke teman-teman P3MI, bukan menghentikan penuh seperti ke Hongkong, Taiwan, dan Korea Selatan, hanya sekadar terbatas," kata Ida pada acara peringatan Bulan K3 Nasional 2020 di Pekanbaru, Jumat (14/2/2020).
Meski tidak mengeluarkan larangan, ia melanjutkan, pemerintah meminta P3MI untuk sementara membatasi pengiriman TKI ke negara-negara yang melaporkan kasus COVID-19.
"Kalau bisa kita tidak melarang sih, hanya sangat hati-hati sekali. Sementara waktu kita batasi, tapi tidak sampai dihentikan," katanya.
Ia mengatakan bahwa hingga kini ada ada dua TKI yang dilaporkan terinfeksi virus corona baru di luar negeri, masing-masing satu di Singapura dan Hongkong.
"Ada satu pekerja kita di Singapura yang masih dalam proses dikarantina. Alhamdulillah sampai hari ini kondisinya stabil, kita masih tunggu sampai masa inkubasinya lewat," katanya.
Ia menambahkan bahwa satu TKI di Hongkong yang terinfeksi virus corona baru juga masih dikarantina namun kondisinya stabil.
Wabah akibat penularan virus corona baru (COVID-19) merebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada akhir Desember 2019.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia, hingga 13 Februari 2020 jumlah kasus positif COVID-19 sudah mencapai 46.997 kasus dan 46.550 di antaranya dilaporkan di China. Penyakit itu mengakibatkan 1.368 kematian di China.
Baca Juga: Hidup Terkurung Corona, Begini Cerita WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess
Di luar China, kasus COVID-19 dilaporkan di 24 negara, termasuk negara tujuan pengiriman TKI seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, dan Arab Saudi. (Antara)
Berita Terkait
-
Hidup Terkurung Corona, Begini Cerita WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess
-
Kabur dari Karantina Virus Corona, Pejabat Korea Utara Ditembak Mati
-
Waduh, Hampir 500 Ribu Warga China Pernah Kontak dengan Pasien Covid-19!
-
238 WNI di Natuna Siap Dipulangkan, Menkes Terawan: Kita Ikut Bahagia
-
Tok! Indonesia Resmi Larang Impor Binatang Hidup dari China, Ini Daftarnya
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik