Suara.com - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta mengaku kasihan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal adanya anggapan manipulasi dalam rekomendasi untuk balapan Formula E di Monas. Pasalnya, Anies kerap disalahkan oleh berbagai pihak karena masalah ini.
Padahal, kata Saefullah, Anies tidak bersalah soal rekomendasi itu. Ia menyebut ada salah ketik sehingga dalam surat yang diberikan ke Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka Pratikno itu tertulis sudah mendapatkan rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya untuk gelar Formula E di Monas.
Anies disebutnya lelah karena harus bertanggungjawab atas kesalahan itu. Sebab, surat itu ditandatangani sendiri oleh Anies.
"Makanya kasihan Pak Gubernur, capek," ujar Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020).
Saefullah menganggap masalah salah ketik ini adalah perkara yang tak perlu dipersulit. Menurutnya dengan mengganti kalimat Tim Ahli Cagar Budaya dengan Dinas Kebudayaan maka masalahnya selesai.
"Harusnya kalau ada kekeliruan naskah, salah input yang mengetik kali ya, diperbaiki saja," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi akan memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penyelenggaraan Formula E di kawasan Monumen Nasional (Monas). Pasalnya, Anies dinilai melakukan manipulasi dalam surat yang diberikan kepada Menteri Sekretariat Negara (Mensetneg) Pratikno.
Dalam surat bernomor 61/-1.857.23 yang diberikan Anies kepada Pratikno selaku Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka, Anies menyatakan sudah memiliki rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). Dengan rekomendasi itu, Anies bisa menggelar Formula E di Monas yang berstatus Cagar Budaya.
Prasetio mengaku tak ingin Anies bertindak sewenang-wenang tanpa merasa ada pihak DPRD yang mengawasi dan menyetujui anggaran Formula E. Ia menyatakan masih punya palu atau wewenang mengambil keputusan dalam gelaran Formula E.
Baca Juga: Sekda DKI Mengaku Salah, Anies Tak Dapat Rekomendasi TACB di Proyek Monas
"Saya akan memanggil dan saya hari ini masih punya palu. Kalau dia kan punya uang, saya punya palu. Kalau palu itu gak saya ketok, gak akan terjadi apa-apa. Saya akan seperti itu. Kalau dia keras, saya juga akan keras," ujar Prasetio di gedung Kemensetneg, Kamis (13/2/2020).
Berita Terkait
-
Sekda DKI Mengaku Salah, Anies Tak Dapat Rekomendasi TACB di Proyek Monas
-
PDIP: Istana Jokowi Terancam Banjir Jika Monas Diaspal untuk Formula E
-
Pemprov DKI Target Bangun 13.830 Unit Rumah DP 0 Rupiah Hingga 2022
-
Monas Akan Dibangun Lintasan Balapan Permanen, Aspal Diklaim Kuat
-
Pohon di Monas Jadi Furnitur, PSI: Anies Didesak Tanggung Jawab
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun