Suara.com - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus bertanggung jawab atas imbas revitalisasi Monumen Nasional (Monas) yang menuai polemik. Anies disebut-sebut tak hanya melakukan kebohongan tapi juga pencurian.
Dedek melalui cuitan di akun Twitternya @Uki23, menyoroti kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal 191 pohon di Monas yang semula digunduli beralih fungsi menjadi furnitur.
Ia menegaskan, kebijakan tersebut tidak jelas arahnya, padahal pohon-pohon di Monas merupakan cagar budaya orang Indonesia yang harus dilindungi.
"Pohon di Monas, cagar budayanya rakyat se-Indonesia, ditebang diam-diam, untuk dijadikan meubel. Gak jelas siapa yang diuntungkan," cuit Dedek, seperti dikutip Suara.com, Jumat (14/2/2020).
Tindakan tersebut, kata Dedek, menandakan bahwa Pemprov DKI telah melakukan kebohongan kepada publik di balik proyek revitalisasi Monas.
Selain itu, kebijakan tersebut merupakan aksi pencurian aset pemerintah. Maka dari itu, Anies menjadi orang yang harus bertanggung jawab atas kekisruhan ini.
"Buat saya, ini bukan cuma kebohongan, tapi juga pencurian. Pak Gubernur adalah yang paling bertanggungjawab," imbuhnya.
Untuk diketahui, Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Heru Hermawanto membantah batang kayu yang sudah ditebang itu akan dijual. Ia menyebut pohon itu dimanfaatkan untuk keperluan peralatan mebel atau furnitur.
“Kalau itu biasanya disimpan atau dimanfaatkan untuk membuat bangku atau furnitur,” ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta Rabu (12/2/2020).
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Larang Ondel-Ondel Ngamen di Jalan
Meski sudah jadi berbagai peralatan, Heru tak mengetahui nantinya furnitur itu akan dijual atau langsung dipakai Pemprov DKI. Pemanfaatannya nanti menjadi kewenangan pemilik aset.
“Kalau ketentuan itu kami enggak mengerti, karena itu kembali kepada pemilik asetnya kan. Kami kan sebagai pelaksana di sini, kan intinya bahwa barang itu dititipkan, disimpan,” tuturnya.
Meski menyebut pohon yang ditebang akan jadi furnitur, ia mengaku belum mengetahui di mana pohon tersebut kekinian disimpan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029