Suara.com - Polisi terus menelusuri penyebab tewasnya balita berinisial AYG yang ditemukan tewas tanpa kepala di Samarinda, Kalimantan Timur.
Dalam kasus ini, Polresta Samarinda pada Selasa (19/2/2020), kemarin telah menurunkan anjing pelacak dari Polda Kalimantan Timur di PAUD Jannatul Athfaal, Jalan A.W. Sjahranie Samarinda Ulu, tempat terakhir kali AYG dititipkan orang tuanya.
Anjing jenis german shepherd bernama Tappy tersebut diturunkan guna pastikan kematian AYG setelah pada hari yang sama jenazah balita tersebut diautopsi.
Dengan dikawal oleh pelatihnya Briptu Kornelius, Tappy mulai bekerja dengan penjagaan Satreskrim Polresta Samarinda yang telah lebih dahulu mensterilkan area AYG terakhir dititipkan, Jumat (22-11-2019).
Tappy dibiarkan mengendus barang bukti sepatu yang digunakan terakhir oleh korban sebelum hilang.
Setelah mengenal bau dari target yang harus dicarinya, Tappy kemudian perlahan berjalan mengendus menyusuri arah yang membawanya ke luar lingkungan PAUD.
Tanpa diarahkan, anjing pelacak itu terus mengendus ke arah parit, sejauh kurang lebih 500 meter hingga keluar Jalan A.W. Syahranie.
Anjing pelacak itu kembali mengendus ke arah parit ketika polisi mengulang lagi penelusuran di lokasi pertama kali jasad AYG ditemukan tanpa kepala. Kegiatan ini disaksikan ayah AYG, Bambang Sulistyo, tim kuasa hukumnya, serta pihak yayasan PAUD.
"Hasilnya sama. Anjing terus mengendus ke arah parit dan menyusurinya," kata dia.
Baca Juga: Mayat Bayi Terangkut Truk Sampah, Polisi Periksa 48 Bidan di Batam
Jika dugaan kematian AYG menguat pada indikasi penculikan, kata Kornelius, anjing terlatih milik kepolisian ini akan menjurus ke arah jalan umum.
Namun, pada kenyataannya, Tappy justru terus mengarah ke saluran air (drainase).
Untuk tingkat keakuratan penciuman Tappy, Kornelius meyakini pengendusan anjing peliharaannya ini sudah terbukti dalam beberapa kasus.
"Selalu akurat ketika kami menangani kasus pencurian hingga orang hilang," katanya.
Saat mengendus, Tappy tidak sama sekali menjurus ke arah ruangan PAUD, tetapi terus ke arah luar bangunan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa sistem pelacakan yang dimiliki Tappy berdasarkan aktivitas terakhir dari orang yang dicarinya. Hal ini mengindikasikan kalau aktivitas terakhir AYG berada di bagian luar PAUD.
Berita Terkait
-
Hasil Berzina dengan Adik, Siswi SMK Buang Mayat Bayinya di Tempat BAB
-
Mayat Balita Ditemukan Tanpa Organ Tubuh, Diduga Korban Sindikat
-
LPAI Soroti Kasus Temuan Jasad Balita Tanpa Organ Tubuh di Samarinda
-
Ada yang Mengkilap di Tempat Sampah, Setelah Dicek Ternyata Orok Bayi
-
Jasad Balita Ditemukan Tanpa Organ Tubuh, Ibu Ini Mengadu ke Hotman Paris
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta