Suara.com - Masyarakat Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau kesulitan mendapatkan masker di Apotek. Hal itu telah terjadi sejak awal Februari 2020 lalu.
Selain masker, cairan pencuci tangan (hand sanitizer) juga dikabarkan susah untuk didapatkan. Kendati demikian, beberapa toko yang masih memiliki stok menjualnya dengan harga mahal.
Sulitnya mendapatkan masker dan cairan pembersih itu, usai merebaknya isu virus corona. Dua barang tersebut banyak dibeli warga untuk antisipasi.
Apoteker di Apotek Kimia Farma, Sungai Lakam Barat, Tulus Fatmawati mengatakan bahwa saat ini persediaan mereka kosong.
"Sejak awal bulan Februari, persediaan tidak ada, kosong," ujarnya sebagaimana dilansir Batamnews.co.id (jaringan Suara.com) Selasa (18/2/2020).
Sebelum habisnya stok, harga jual masker untuk satu kotaknya mencapai Rp 100 ribu. Sementara, sebelum ada isu virus corona harga masker per kotak hanya sekitar Rp 40 ribu.
Apoteker lainnya, Rinawati Nainggolan menyebut bahwa hand sanitizer juga sudah kosong sejak dua minggu belakangan.
"Hand sanitizer (cairan cuci tangan) sementara ini juga tidak tersedia di apotik Kimia Farma Karimun," kata Rina.
Oki, salah satu warga mengaku mencari masker di beberapa apotek-apotek di Karimun namun tak dijumpai.
"Iya, dah hampir keliling Balai (Karimun) mencarinya, tapi tidak ada," sebutnya.
Baca Juga: Stok Masker Langka, Pemprov DKI Ajak Polisi Gelar Inspeksi
Tanggapan Dinkes Karimun
Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi mengatakan, pihaknya memiliki stok masker yang mencukupi jika warga menginginkan.
Namun, kata dia, masker diberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkannya.
"Kita punya ketersediaan. Hanya saja dapat diberikan kepada masyarakat yang benar-benar butuh, atau dalam keadaan sakit," kata Rachmadi, Selasa (18/2/2020).
Menurut dia, untuk mendapatkan masker bisa dilakukan di puskesmas atau juga rumah sakit.
"Di puskesmas-puskesmas kita ada, tapi itu tadi, hanya untuk yang benar-benar butuh," katanya.
Berita Terkait
-
Ganti Rugi, China Beri 'Uang Simpati' pada Tenaga Medis Terinfeksi Covid-19
-
Jepang Siap Bantu Indonesia Evakuasi 78 WNI dari Kapal Diamond Princess
-
Update Corona Covid-19: 75.198 Terinfeksi, 1.852 Kasus Baru Termasuk WNI
-
Stok Masker Langka, Pemprov DKI Ajak Polisi Gelar Inspeksi
-
Virus Corona Masih Jadi Penyebab Tertekannya Harga Minyak Dunia
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Kapolri Update Ledakan SMAN 72: 29 Siswa Masih Dirawat, Total Korban 96 Orang
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Uang Rp 1000 Jadai Rp 1, Apa Maksudnya?
-
Jokowi Dukung Gelar Pahlawan, Gibran Puji-puji Jasa Soeharto Bapak Pembangunan
-
Polisi Temukan Serbuk Diduga Bahan Peledak di SMAN 72, Catatan Pelaku Turut Disita
-
Ledakan SMAN 72: Jejak TikTok Terduga Pelaku 8 Jam Sebelum Kejadian Ungkap Hal Mengejutkan!