Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjawab polemik seputar wacana bayar SPP pakai Gopay. Menurutnya itu bukan urusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Hal ini disampaikan Nadiem dalam acara Satu Dekade Mata Najwa bertajuk "Kita Bisa Apa" yang tayang pada Rabu (19/2/2020) malam.
Awalnya, pembawa acara Najwa Shihab bertanya kepada Nadiem terkait wacana bayar SPP sekolah menggunakan salah satu fitur dari aplikasi Gojek, yaitu Gopay.
"Yang lagi rame itu soal bayat SPP pakai Gopay, benturan kepentingan ada, bagaimana Anda menjelaskan itu? Anda belum pernah bicara soal itu, saya persilahkan," kata Najwa.
"Bukannya, tadi ada Aldi (CEO Gopay - Gojek Group) di sini, kok enggak ditanya?" kelakar Nadiem. Menurutnya, pertanyaan seputar wacana pembayaran SPP pakai Gopay lebih tepat dijawab oleh pihak Gojek.
"Itu membuat jadi kikuk enggak sih isu seperti itu?" tanya Najwa.
Nadiem menjawab, "Pastilah kita expect isu seperti itu. Itu kan enggak ada urusannya sama Kemendikbud sama sekali".
"Sekolah-sekolah swasta menerima apapun cara pembayaran. Dia mau pilih bank apa, metode pembayaran apa itu bukan urusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," imbuhnya.
Nadiem membenarkan bahwa isu pembayaran SPP sekolah pakai Gopay ini menjadi politis. Ia menanggapi hal ini sebagai beban sebagai pejabat publik.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Tembus 1.600 Dolar AS Per Ounce
"Waktu itu shock, bahwa apapun yang kita lakukan bisa dipelintir seperti sesuatu hal yang bukan kita maksudkan. Itu yang bikin semarak di media. Tapi lama-lama, karena sudah beberapa kali terjadi kita juga lebih kalem aja sekarang. Itu normal menjadi bagian dari figur menteri," kata Nadiem.
Ia mengakui awal mengalami stres saat mendapatkan masalah seperti itu. Pendiri Gojek ini mengaku lebih sering bermeditasi untuk menenangkan pikiran.
"Tapi ujung-ujungnya enggak apa kita sakit-sakitan, kejegal-jegal, karena dampak yang bisa dilakukan dalam pendidikan itu 10-20 tahun ke depan. Itu yang bikin saya semangat terus," ujarnya.
Bayar SPP Pakai Gopay Jadi Kenyataan
Gojek yang kini menghadirkan layanan untuk memungkinkan orang tua membayar SPP atau iuran sekolah melalui Gopay. Layanan itu hadir seiring ditunjuknya mantan bos Gojek, Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kebijakan ini memunculkan dugaan adanya konflik kepentingan. Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira memandang perlu adanya penjelasan langsung dari Nadiem soal munculnya skema pembayaraan iuran sekolah melalui Gopay.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar