Suara.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ogah menggubris terlalu dalam soal namanya yang paling banyak oleh publik sebagai kandidat terkuat untuk Calon Presiden pada Pilpres 2024 dari hasil survei Indo Barometer.
Lewat juru bicaranya, yakni Dahnil Anzar Simanjuntak, Prabowo lebih memilih fokus bekerja sebagai anak buah Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Kabinet Indonesia Kerja (KIK).
Kepada wartawan, Dahnil menerangkan kalau Prabowo saat ini masih sibuk dengan kerjaannya sebagai Menhan.
"Beliau hanya ingin do the best buat rakyat Indonesia apa pun penilaian rakyat melalui survei-survei," kata Dahnil saat dihubungi, Senin (24/2/2020).
Terkait dengan banyaknya publik yang memilih Prabowo sebagai kandidat terkuat di Pilpres 2024, mantan Danjen Kopassus tersebut lebih memilih untuk membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dari segi pertahanan negara. Sebagaimana diketahui, Prabowo telah mencoba sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden 2014 dan 2019. Namun ia harus kalah dengan rivalnya pada saat itu yakni Jokowi.
"Yang jelas sampai saat ini dan ke depan beliau ingin membantu Presiden di bidang pertahanan, agar pertahanan kita kuat dan disegani dunia," kata dia.
Untuk diketahui, nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ternyata masih menduduki papan atas sebagai kandidat kuat untuk capres pada Pilpres 2024. Hal itu ditujukan dari hasil survei yang dilakukan oleh Indo Barometer.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengatakan Prabowo menjadi yang teratas dari simulasi 22 nama kandidat dalam survei yang dilakukan.
Prabowo berada di peringkat pertama dengan hasil survei 22,5 persen, yang kemudian dibayangi Anies Baswedan di posisi kedua dengan 14,3 persen, Sandiaga Uno 8,1 persen, Ganjar Pranowo 7,7 persen, dan Tri Rismaharini 6,8 persen.
Baca Juga: Dijagokan Jadi Pendamping Prabowo di Pilpres 2024, Puan Maharani: 2020 Dulu
Namun, kata Qodari, keunggulan yang diraih Prabowo tersebut terjadi lantaran nama Joko Widodo tidak masukan. Mengingat, Jokowi sudah dua periode menjabat sehingga tidak lagi bertarung di Pilpres 2024.
"Keunggulan Prabowo terjadi jika tidak ada nama Jokowi. Jika nama Jokowi masuk ke dalam simulasi 23 nama maka Jokowi masuk urutan pertama dengan angka 32.2 persen, kemudian disusul Prabowo Subianto 17.5 persen, Anies Baswedan 9.7 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 6.1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4.3 persen, Tri Rismaharini 3.6 persen," kata Qodari di Hotel Century, Jakarta, Minggu (23/2/2020).
Tag
Berita Terkait
-
Dijagokan Jadi Pendamping Prabowo di Pilpres 2024, Puan Maharani: 2020 Dulu
-
Anti Mainstream! Prabowo Rapat Bareng Menhan UEA di Gurun Pasir
-
Prabowo Melepas Burung Elang di Gurun Pasir, Warganet: Gagah Berwibawa!
-
Indo Barometer Sebut Prabowo Capres Terkuat 2024, Gerindra: Masih Jauh
-
Minus Jokowi, Anies Baswedan Bayangi Prabowo Jadi Capres 2024
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun