Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menganggap Proklamator RI atau Presiden pertama Soekarno akan geram seandainya membaca Rancangan Undang Undang Omnibus Law Omnibus Law.
Pasalnya kata Rocky, isi dari RUU tersebut merugikan buruh dan menguntungkan para investor.
"Seandainya naskah Omnibus Law ini dibaca oleh Bung Karno apa reaksi Bung Karno? Karena enggak ada dalam pikiran Bung Karno UU yang menghina buruh. Kalau saya bikin sinopsis dari RUU ini isinya cuma dua hal, satu ya memang isinya adalah manjakan investor, manjakan investasi. Konsekuensi apa, dua, satu tekan upah buruh, kedua rusak lingkungan," ujar Rocky dalam diskusi bertajuk Omnibus Law RUU Tentang Cipta Kerja Untuk Siapa? di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Rocky pun menilai RUU Omnibus Law Cipta Kerja, sama saja mengkhianati cita-cita Bung Karno dalam membangun bangsa. Terlebih keinginan Jokowi yang tertuang dalam Nawacita mengikuti narasi Bung Karno.
Namun kata Rocky, berbeda dengan keinginan Bung Karno yang tidak menyukai aturan yang merugikan rakyat seperti yang ada di RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Presiden Jokowi cita politiknya diberi nama Nawacita mengikuti narasi Bung Karno. Karena enggak ada dalam pikiran bung Karno UU yang menghina buruh. Jadi segala macam argumen di situ. Memang ini UU sama seperti kita mengkhianati Nawacita," katanya.
Lantaran dianggap telah menghina terhadap pemikiran Bung Karno, Rocky pun mengibaratkan, pemerintah era Presiden Jokowi saat ini sedang menempelkan prangko berwajah Bung Karno di kertas toilet.
"Jadi, saya bayangkan ada perangko berwajah Bung Karno ditempelkan di kertas toilet. Penghinaan terhadap alam pemikiran awal pendiri republik ini," katanya.
Baca Juga: Rocky Gerung Soroti Kasus Wali Kota Risma: Dia Juga Suka Membully
Berita Terkait
-
Rocky Gerung Soroti Soal Omnibus Law: Jalan Pikiran Jokowi Ngaco!
-
Omnibus Law Manjakan Investor, Rocky Gerung: WNA Berhak Pekerjaan Layak
-
Disebut Proyek Dadakan, Pengamat: Omnibus Law Bukan Janji Kampanye Jokowi
-
Buruh Ramai-ramai Tolak Omnibus Law, Pengusaha Ingatkan soal Produktifitas
-
Gaduh Omnibus Law, Pemerintah Bakal Roadshow Kenalkan ke Masyarakat
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup