Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan seruan khusus semua anak buahnya, salah satunya adalah pegawai dilarang mengunggah foto seremonial ke akun-akun media sosial.
Hal ini, kata Anies dilakukan agar pemprov fokus menangani masalah banjir. Pasalnya banjir yang sudah menggenang 200 RW semakin meluas.
"Jangan posting foto-foto seremonial atau kegiatan kurang penting lainnya," ujar Anies dalam surat kepada jajarannya yang dikutip suara.com, Selasa (25/2/2020).
Selain itu, ia juga membatasi penggunaan media sosial WhatsApp bagi jajarannya. Grup-grup komunikasi Pemprov diminta untuk digunakan hanya saat membicarakan hal penting saja.
"Gunakan grup-grup hanya untuk komunikasi penting dan mendesak," jelasnya.
Selain itu, ia juga meminta agar para PNS membantu keamanan saat penanganan banjir. Warga disebutnya harus diamankan dari bahaya tersengat listrik dan pohon tumbang yang kerap terjadi saat banjir.
"Bantu kelancaran lalu lintas, bantu mobilitas warga di jalan, amankan transportasi publik.”
Sebelumnya, sejumlah wilayah di Jakarta kebanjiran sejak hujan deras mengguyur pada Senin (24/2) sampai Selasa (25/2) siang. Lebih dari 200 RW diketahui terdampak banjir.
Hal ini diungkap oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya jumlah RW yang terdampak ini terus bertambah. Meski demikian ia tidak menyebutkan secara rinci soal daerah yang terdampak itu.
Baca Juga: Anies Baswedan Diimbau Fokus Atasi Banjir, Tak Pikirkan Pilpres 2024
"Saat ini jumlah RW yang terdampak masih berjalan terus, diatas 200 RW yang terdampak, dari 2738 RW yang ada di Jakarta," ujar Anies di Pintu Air Manggarai, Selasa (25/2/2020).
Anies menyatakan, pemprov sudah menyiagakan petugas untuk membantu penanganan banjir mulai dari evakuasi korban hingga layanan kesehatan. Ia mengklaim para petugasnya sudah bersiaga sejak dini hari.
"Jadi sejak dini hari, Seluruh jajaran Pemprov bekerja di lapangan, untuk satu membantu evakuasi daerah terdampak, yang kedua membangun pos pengungsian di wilayah terdampak itu, pos kesehatan pasokan kebutuhan pokok masyarakat," jelas Anies.
Berita Terkait
-
Kawasan Rumahnya Tergenang Banjir, Legenda Bulutangkis: Bisa Main Jetski
-
Jakarta Kebanjiran, Warganet Sindir KPAI: Awas Para Wanita Hamil Massal
-
Anies Baswedan Diimbau Fokus Atasi Banjir, Tak Pikirkan Pilpres 2024
-
Main Perosotan di Tengah Genangan, Netizen: Banjir Enggak Ada Harga Dirinya
-
Cegah Banjir, Ketua MPR Minta Pemerintah Pusat dan Pemda DKI Datangkan Ahli
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?
-
Terjerat 3 Kasus Korupsi, Segini Total Kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Si Tuan Tanah
-
Skandal Chromebook: Kejagung Limpahkan Berkas Nadiem Makarim dan Tiga Tersangka Lain
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Paulus Tannos Ditunda 2 Pekan
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Penuhi Panggilan Polisi Kamis Ini?
-
Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi
-
Misteri Motor Trail di Tol Papanggo: 2 Bocah Ditemukan Linglung, Polisi Ungkap Kronologi Janggal
-
Bukan Hanya Satu, Ada 7 Bom di SMAN 72! Ini Detail Penemuan Densus 88
-
Gelar Pahlawan untuk Marsinah: Perjuangan Buruh Dibayar Nyawa dan Tak Pernah Terungkap Pelakunya
-
JATAM Sebut Ada Kolusi Korporasi dan Birokrasi Lokal di Balik Konflik Tambang Halmahera