Suara.com - Sejumlah warga Cakung Jakarta Timur yang diperkirakan berjumlah hingga 200 orang menggeruduk Kantor Pemasaran AEON Mall, Jakarta Garden City (JGC), Selasa (25/2/2020). Aksi tersebut dilakukan lantaran bangun mall tersebut diduga menjadi penyebab terjadinya banjir.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menuturkan kronologi insiden tersebut. Yusri menyampaikan bahwa ratusan massa itu dipimpin langsung oleh Jaheri dan Jhoni tiba di lokasi sekira pukul 09.30 WIB.
"Warga kesal karena pihak manajemen belum bisa ditemukan untuk dilakukan mediasi," kata Yusri kepada wartawan, Selasa (25/2/2020).
Guna mengantisipasi kericuhan Yusri menyampaikan bahwa pihaknya pun segera menerjunkan 100 personel yang berasal dari Polsek Cakung, Polres Jakarta Timur dan Patra Brimob.
Kemudian, sekira pukul 10.00 WIB pihak manajemen AEON Mall yang diwakili Arif menyampaikan kesediaannya untuk menemui perwakilan massa. Dalam pertemuan itu, Arif menjelaskan terkait permasalahan banjir yang dikeluhkan warga.
"Dia menjelaskan waduk dan saluran irigasi yang ada di wilayah Perum PGC sudah diserahkan Pemda dan Suku Dinas Tata Air yang meluap akibat curah hujan yang tinggi mengakibatkan berdampak ke perumahan warga RW 6, 7, 9 dan 10," tutur Yusri.
Sekira pukul 11. 00 WIB, pihak manajemen AEON Mall bernama Fitrah juga turut menemui perwakilan massa. Ketika itu, sempat terjadi dialog antara Fitra dan perwakilan massa. Salah satunya, yakni terkait waduk di sekitar Perum JGC yang disebut warga belum diserahkan ke pemerintah daerah atau Pemda.
Selain itu, massa juga sempat menanyakan terkait analisa dampak lingkungan atau Amdal pembangunan Perum JGC. Massa yang merupakan warga sekitar itu menuntut agar pihak pengelola Perum JGC tidak membuang air ke pemukiman warga.
"Warga meminta tindakan nyata dari pihak Perum untuk menghentikan dan membuang air yang masih mengalir ke perumahan warga. Warga menuntut menuntut tindakan dari Perum JGC bukan dari PEMDA dan warga mengajak pihak management turun ke lokasi sumber banjir," ujar Yusri.
Baca Juga: Didemo Warga Karena Jadi Biang Banjir, AEON Mall Cakung Langsung Tutup
Namun, pihak pengelola justru meminta massa untuk bersama-sama ke Pemda. Massa pun menolak dan bersikukuh menuntut langkah kongkrit dari pihak Perum JGC.
Saat perdebatan itu terjadi, tiba-tiba massa yang diperkirakan berjumlah ratusan itu melakukan pengrusakan ke sejumlah bangunan AEON Mall. Mereka merusak bangunan dengan bambu
Selang beberapa lama, Yusri mengatakan massa sejumlah 100 orang mulai melakukan perusakan di Mal Aeon.
"Mall AEON didatangi oleh warga RW 6,7,9,10 melakukan pengrusakan rambu dan pagar Mall AEON bagian belakang dan satu restauran dirusak kaca nya. Massa juga merusak rumah parkir di belakang Mall AEON," ungkap Yusri.
Kendati begitu Yusri memastikan kekinian situasi di lokasi telah kondusif dan dalam penjagaan personel kepolisian. Disisi lain Yusri juga memastikan tak ada penjarahan terhadap barang-barang di AEON Mall.
"Tidak ada (penjarahan)," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
-
Profil Marsinah, Aktivis Buruh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Prabowo
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam
-
Akhirnya Pahlawan! Ini Sederet Fakta di Balik Gelar Nasional Soeharto
-
Babak Baru Korupsi Petral, Siapa Tersangka yang Dibidik Kejagung dan KPK?
-
Dunia Sorot Soeharto Jadi Pahlawan: 'Diktator' Disematkan Gelar Kehormatan oleh Menantunya
-
Jangan Ekstrem! Pesan Tutut Soeharto untuk Pengkritik Gelar Pahlawan Sang Ayah
-
Gelar Pahlawan Tak Hapus Dosa Orde Baru? Respons Putri Soeharto Soal Tuduhan HAM dan Korupsi Ayahnya