Suara.com - Mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta Taufiqurrahman menilai persoalan banjir di ibu kota mestinya tidak hanya dibebankan kepada Anies Baswedan. Sejumlah pihak bertanggung jawab atas bencana tersebut.
Taufiqurrahman mengatakan, banjir merupakan bencana yang sudah menahun sehinga siapapun yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pasti akan mengalaminya.
Hal itu disampaikan Taufiqurrahman ketika menjadi narasumber program ILC TV One yang mengangkat tema "Jakarta Dirundung Banjir: Salahkah Anies?", Selasa (25/2/2020) malam.
"Setiap pejabat publik dapat kita pertanggungjawab terhadap permasalahan yang dihadapi warganya karena memang dipilih oleh rakyat seperti seperti bencana banjir kali ini," ungkapnya.
Kendati begitu, menurut Taufiqurrahman, setiap pemimpin daerah juga memiliki batas-batas kewenangan. Begitu pula dengan Anies yang dinilai sejumlah pihak gagal mengatasi banjir.
"Ada batas-batas kewenangan yang dimiliki gubernur, sehingga tidak objektif kalau melempar kesalahan ke Anies," imbuhnya.
Ia pun kembali menegaskan, "Siapapun gubernurnya pasti mengalami banjir"
Sebelumnya, terlebih dahulu Taufuqurrahm menjabarkan pendapatnya soal penyebab-penyebab banjir. Ia menjelaskan, banjir di Jakarta disebabkan oleh sejumlah faktor di antaranya: curah hujan tinggi, hujan lokal, perubahan iklim ekstrem dan pelanggaran tata ruang di daerah aliran sungai dari hulu sampai hilir.
Ia lantas menyebutkan, banjir yang juga disebabkan oleh kesalahan tata kelola dari hulu mestinya juga mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Banten Wahidin Halim.
Baca Juga: Uji Coba Selesai, Jakpro Klaim Bisa Kelupas Aspal Trek Formula E di Monas
"Jakarta punya 13 sungai yang mengalir, 8 diantaranya milik Pemerintah Pusat. Jadi kalo bicara banjir, tidak bisa kalau kewenangan hanya milik Gubernur Jakarta tapi juga Pemerintah Pusat. Bahkan Gubernur Jawa Barat, karena daerah hulunya ada di sana," ungkapnya.
Oleh karenanya, ia berharap tiga pihak tersebut bisa duduk bersama membahas solusi untuk menanggulangi banjir.
"Tiga gubernur yakni DKI, Jabar dan Banten duduk bareng membicarakan ini dan mencari jalan keluarnya," lanjutnya.
Untuk mencapai tujuan itu, kata Taufiqurrahman, ketiganya juga semestinya dimediasi oleh Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) yang kekinian dinilai kurang menunjukkan kinerja maksimal.
"Sampai hari ini BKSP tidak pernah maksimal dalam kerja-kerjanya. Jadi bila dimaksimalkan tentunya ke depannya ada kerja sama di antara tiga provinsi untuk menanggulangi banjir," kata Taufiqurrahman, memungkasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka