Suara.com - Presidium Gerakan Jaga Indonesia kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Rabu (26/2/2020) siang. Namun menjelang sore hari, kericuhan terjadi di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini.
Pantauan Suara.com, massa aksi mencoba beberapa kali masuk ke bagian dalam Balai Kota. Beberapa di antaranya bahkan melompati pagar dan berteriak-teriak.
Melihat hal ini, aparat keamanan langsung membuat penjagaan agar massa aksi tak masuk ke wilayah kantor Anies lebih jauh lagi. Namun tidak hanya aparat atau petugas keamanan, Barisan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) juga ikut berjaga.
Melihat adanya Bang Japar, massa tersulut emosi. Mereka menyebut Kelompok yang diketuai oleh Anggota DPD Fahira Idris adalah preman dan tidak boleh masuk ke Balai Kota.
"Itu preman ngapain di dalam? Woi Japar keluar lu! Kita yang bukan preman malah enggak boleh masuk," ujar salah satu massa aksi di lokasi, Rabu (26/2/2020).
Mendengar hal itu, beberapa orang dari Bang Japar juga terlihat kesal. Mereka meneriaki balik massa aksi itu.
Akhirnya adu mulut terjadi dan bahkan hampir terjadi perkelahian. Massa yang awalnya berada di luar pagar juga ingin ikut masuk ke dalam menyusul temannya.
Petugas akhirnya melerai kedua kelompok ini. Kelompok Bang Japar dibawa ke bagian dalam Balai Kota, sementara massa aksi yang berada di dalam dikeluarkan.
Meski sudah dilerai, massa demo terus meneriaki kelompok Bang Japar. Ia minta agar kelompok itu ikut keluar dari Balai Kota.
Baca Juga: Sebut Banjir Bukan Tanggung Jawab Anies, Cawagub Riza: Ini Masalah Besar
"Woi topi merah (salah seorang anggota Bang Japar), keluar lu. Jangan jadi pengecut. Sini keluar," jelasnya.
Akibat aksi ini, kepolisian bahkan turun tangan mengamankan demonstrasi. Mobil pengurai massa dan water cannon sempat disiagakan.
"Tolong bapak-bapak, ibu-ibu, silakan lanjutkan aksinya. Tapi tolong jangan terpancing emosi," kata Kapolsek Gambir AKBP Kade Budiyarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR
-
Sejarah Nepal: Dari Kerajaan Kuno Hingga Republik Modern
-
Parah! PNS Bawaslu NTB Gelapkan Belasan Mobil Operasional, Apa Motif dan Modusnya?