Suara.com - Seorang chef hotel terkenal di Pahang, Malaysia dicap rasis setelah tepergok meludahi hidangan makanan yang dipesan oleh seluruh turis China.
Mengalihbahasakan dari World of Buzz, Kamis (27/2/2020), bahkan parahnya lagi, dia mengklaim perilaku tersebut merupakan bagian terbaik dari pekerjaannya.
Chef yang memiliki akun jejaring sosial Twitter @ABCDEpul, mengunggah cuitan yang memantik amarah. Kicauan itu dilontarkan pada 20 Februari 2020.
"Pekerjaanku sungguh menyita banyak waktunya. Tapi, bagian terbaik dari pekerjaanku adalah aku bisa meludahi makanan orang-orang China," cuit chef tersebut seperti dikutip Suara.com.
Warganet syok melihat cara chef tersebut yang terbuka mengumbar perilaku rasisnya kepada konsumen. Bahkan, seorang warganet menemukan daftar pesanan yang sempat diunggah oleh chef itu.
Dalam foto tersebut, ada satu pesanan yang dilabeli oleh si chef dengan diksi 'China', yang dinilai membutuhkan rasa khusus untuk hidangan tersebut.
Meski cuitan itu sudah dihapus, warganet tetap melaporkan aksi si chef ke tempatnya bekerja dan meminta hotel tersebut untuk menyelidiki.
Ketika unggahan itu viral, pihal hotel menyelidiki aksi si chef dan memberikan pernyataan ke publik. Isinya: chef rasis tersebut dipecat dari jajaran juru masak.
"Pada hari Selasa, 25 Februari, kami sangat sedih mengetahui bahwa salah satu karyawan kami telah memposting kebencian rasial di media sosialnya," tulis pihak hotel.
Baca Juga: India Dilanda Kerusuhan Rasis, Tagar #ShameOnYouIndia Bergema
Tampaknya, ini bukan pertama kalinya koki itu membuat pernyataan rasis terhadap turis-turis China. Pihak berwenang menemukan cuitan dan unggahan diskriminatif dari si chef sejak Desember tahun lalu!
Dia bahkan berkicau pada 24 Februari. Dia mengatakan, “Jangan biarkan orang China memimpin kita. Mereka semua bodoh. Mereka semua makan daging babi. Apakah Anda ingin makan daging babi?"
Dalam pernyataan hotel, chef juga mengakui membuat pernyataan pribadi namun bernada fitnah di media sosialnya tanpa pemikiran yang dalam dan rasional.
Mereka menambahkan manajemen menangani kasus ini dengan sangat serius dan akan mulai menegakkan prosedur berikut untuk mencegah kasus di masa depan seperti ini terjadi lagi:
“Prosedur berikut telah diperkuat untuk menghindari kejadian seperti itu: pemecatan segera karyawan dari pekerjaan, pelanggaran yang tercatat dan profil untuk pengecekan referensi pemberi kerja di masa depan, pengawasan CCTV dan dukungan rekan kerja untuk pelapor dan penerapan ketat Standar dan Peraturan Keamanan Pangan di Malaysia.”
Berdasarkan profil di akun Twitter tersebut, lelaki ini diketahui merupakan junior chef di Hugo's In The Sky, restoran di hotel bintang 5, yakni Grand Ion Delemen Hotel, Genting Highlands, Malaysia
Berita Terkait
-
Toyota Mulai Khawatir Dampak COVID-19 pada Produksinya
-
Klaim Ada 24.400 Masjid di Xinjiang, China: Lebih Banyak dari Amerika
-
Tak Terima Anak Disetrap, Orangtua Murid Suruh Ustazah Merangkak
-
Meski Marak Virus Corona, Permintaan iPad Melonjak
-
Umat Muslim China Sumbang Rp 185 Miliar untuk Tanggulangi Virus Corona
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu