Suara.com - Kelompok Diplomat dari berbagai negara khawatir dengan perkembangan virus Corona di Indonesia setelah tak ada satu pun dari 132 tes laboratorium dinyatakan positif pada hari Rabu (26/02/2020).
Dikutip dari The Straits Times, kekhawatiran ini termuat dalam sebuah dokumen yang dibacakan pada saat pertemuan tertutup antara para diplomat dari berbagai negara dengan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto dan pejabat kesehatan senior lainnya di Indonesia.
Salah satu pesan yang dibacakan oleh para diplomat pada rapat tertutup tersebut adalah adanya peringatan bahwa sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan deteksi kasus virus corona dengan lebih serius.
"Kami percaya, sangat penting bagi pemerintah Anda untuk secara aktif melakukan deteksi kasus," demikian isi pesan tersebut dikutip dari The Sydney Morning Herald.
Selain itu, pesan lain yang juga disampaikan adalah soal banyaknya rumah sakit di Indonesia yang tidak memiliki Alat Pelengkap Diri (APD) yang memadai.
"Banyak rumah sakit tidak memiliki APD yang memadai, tempat tidur isolasi tidak cukup, dan transportasi spesimen tidak memadai," demikian isi pesan tersebut dikutip dari The Sydney Morning Herald.
Akibat transportasi spesimen yang tidak memadai ini, mereka khawatir hal tersebut mempengaruhi hasil tes laboratorium terhadap virus corona sehingga dari total keseluruhan semua hasilnya menunjukkan negatif.
Pasalnya, minggu ini terdapat tiga orang pasien yang meninggal dengan ciri-ciri hampir sama seperti terserang virus corona. Masing-masing pasien yang meninggal dirawat di rumah sakit di Semarang, Batam, dan Kepulauan Riau. Namun, pihak rumah sakit mengatakan bahwa ketiganya negatif virus corona.
Baca Juga: Murka, Fahira Idris Ancam Bakar Spanduk Salahkan Anies soal Banjir
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN