Suara.com - Penyanyi dangdut bernama Alvi Ananta baru-baru ini kena damprat warganet usai merilis sebuah single berjudul 'Corona' di platform Youtube. Lagu tersebut menyulut amarah karena dinilai mencari untung di tengah pergolakan virus mematikan tersebut.
Melalui akun Twitter @fidelisrestu, hingga Minggu (1/3/2020) tercatat ada 884 pengguna akun Twitter yang mengomentari kejadian ini. Reaksi yang datang beragam, namun, sebagian besar mengecam tindakan tersebut.
"Corona. China: Buat rumah sakit. Korea: Karantina dan larangan masuk korsel. Arab: Membatasi jemaah. Rusia: Perketat WN China masuk. Indonesia: Bikin lagu," tulis akun @fidelisrestu.
"Dislikenya lebih banyak bro haha. Gue juga dislike sih, musiknya enak, cuma sayang timing dan arti corona di sana yang diparodikan sangat enggak tepat menurut saya," kata pengguna Twitter @michaeldafa12.
Akun @meaniemore memberikan reaksi yang lebih keras. "ENGGAK ADA OT*K TOLONG EMPATI LAH."
Alvi Ananta merilis lagu berjudul 'Corona' pada Kamis (27/2/2020) di bawah label Samudra Record. Judul 'Corona' adalah singkatan, kepanjangan dari Comunitas Rondo Merana.
"Corona, virus dari China. Comunitas rondo merana. Corona, merambah dunia," demikian cuplikan lirik lagu yang dilantunkan oleh penyanyi dangdut koplo tersebut.
Lagu berdurasi 4,3 menit yang diunggah di akun Youtube itu menuai kecaman karena lirik dan goyangan Alvi yang dinilai tidak simpatik mengingat korban yang meninggal di seluruh dunia akibat virus mematikan ini telah mencapai ribuan orang.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Johns Hopkins CSSE, hingga Kamis (27/2/2020) jumlah korban yang terjangkit virus Corona atau COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai 82.171 jiwa. Sementara itu, di Indonesia, meski pemerintah menyatakan belum ada pasien yang positif terjangkit virus ini, namun ada tiga orang pasien meninggal di Semarang, Batam, dan Kepulauan Riau yang memiliki ciri-ciri mirip dengan gejala virus Corona, seperti dikutip dari The Straits Times.
Baca Juga: Bunga Citra Lestari Gagal Berduet Bareng Ronan Keating
Pada Minggu (1/3/2020), lagu tersebut telah menghilang dari Youtube, namun terdapat beberapa akun yang mengunggah ulang lagu milik Alvi.
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!