Suara.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menyampaikan untuk mengubah pasien positif Covid-19 menjadi negatif bergantung pada imunitas.
Menurutnya, salah satu kendala sulitnya mengubah pasien berstatus positif Covid-19 menjadi negatif ialah lantaran stres yang dialami pasien akibat pemberitaan media.
Awalnya Yurianto menuturkan bahwa dua WNI asal Depok yang merupakan pasien kasus 1 dan 2 hingga hari kelima berdasar hasil pemeriksaan swab tenggorokan masih dinyatakan positif Covid-19.
Yurianto pun berharap di hari ketujuh kedua pasien tersebut dapat dinyatakan negatif Covid-19.
"Yang (kasus/ pasien) 1 dan 2 hari kelima masif positif, berarti kami tunggu hari ketujuh, mudah-mudahan hari ketujuh sudah negatif," kata Yurianto di Kantor Kementerian Kesehatan, Jalan H.R Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/3/2020).
Yurianto lantas menjelaskan bahwa untuk mengubah status pasien positif Covid-19 menjadi negatif tidak lah mudah lantaran bergantung pada imunitas pasien tersebut.
Terlebih menurut dia, stres akibat pemberitaan media yang menyebutkan identitas pasien secara gamblang dinilai menambah sulitnya proses penyembuhan mereka.
"Tetapi, tidak mudah untuk menjadikan positif ke negatif, tergantung imunitas dan salah satu yang menyebabkan kok enggak turun-turun itu di antaranya stres akibat pemberitaan yang kemudian membocorkan identitas, stres dia itu. Ini yang sayang bilang waduh ini akan memperlama prosesnya," katanya.
Sebelumnya, Yurianto menyampaikan empat dari enam pasien WNI yang dinyatakan positif Covid-19 kekinian dalam kondisi baik. Bahkan, jika dalam pekan ini hasil pemeriksaan swab tenggorokan keempat pasien itu negatif virus corona selama dua kali mereka pun dapat dipulangkan.
Baca Juga: Antisipasi Corona, Pemerintah dan DPR AS Bersiap Kerja dari Rumah
Menurut Yurianto keempat pasien itu pun kekinian tidak lagi memiliki keluhan.
"Kemarin saya rilis (kasus/ pasien) 1, 2, 3, 4 bagus ya. Artinya kita harapkan sih ya dalam minggu ini beberapa kali pemeriksaan kalau udah dua kali negatif (virus Corona) pulang, karena sudah nggak ada lagi keluhan. Prinsipnya kan dua kali negatif pulang ya," kata Yurianto.
Sementara itu, Yurianto menyampaikan kondisi dua pasien lainnya yakni kasus 5 dan 6 masih demam. Namun, kata dia, demam tersebut tidak terlalu tinggi.
"Kalau yang dua terkahir ini kan masih ada yang demam ya, tapi enggak tinggi sih demamnya, karena kan sudah pakai obat jadi panasnya 37 (derajat celsius)," katanya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah mengumumkan kembali dua WNI dinyatakan positif terinfeksi virus corona Covid-19, Minggu (8/3/2020). Kedua kasus tersebut membuat jumlah WNI yang terinfeksi virus corona kekinian bertambah menjadi enam orang.
Yurianto menyebut, dua WNI tersebut sebagai kasus nomor 5 dan kasus nomor 6. Pasien kasus nomor 5 adalah bagian dari kluster Jakarta, yang terhubung dengan kasus pasien nomor 1 dan nomor 2.
Berita Terkait
- 
            
              Antisipasi Corona, Pemerintah dan DPR AS Bersiap Kerja dari Rumah
 - 
            
              Tak Hanya Manusia, Amerika akan Karantina Uang yang Datang dari China
 - 
            
              China Periksa Pemilik Hotel Tempat Karantina Pasien Corona yang Ambruk
 - 
            
              Terkait Corona Covid-19, Sekolah Diimbau Giatkan Kampanye Hidup Sehat
 - 
            
              Qatar Larang Pelancong dari 14 Negara Terkait Corona
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
 - 
            
              Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
 - 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri