Suara.com - Ibu Kota Negara Baru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur diserang malaria. Ratusan warganya terinfeksi dan dilarikan ke rumah sakit.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara pun menetapkan status Waspada Malaria di wilayah tersebut. Hingga Maret 2020 tercatat 600 warga di daerah itu terserang penyakit malaria.
"Jumlah kasus malaria di wilayah Penajam Paser Utara masih tinggi," ujar Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Sarjito Ponco Waluyo di Penajam, Senin (9/3/2020).
Sepanjang Januari hingga Maret 2020, terdata 600 warga terserang malaria dari pemeriksaan secara klinis maupun laboratorium, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara menetapkan status Waspada Malaria. Kasus malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara masih cukup tinggi, di mana pada 2019 ditemukan sekitar 1.050 kasus, 2018 sebanyak 1.176 kasus dan pada 2017 tercatat 933 kasus malaria.
Daerah endemis malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara, berada di wilayah perbatasan antara Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam hingga Kabupaten Kutai Barat, serta di Desa Muara Toyu, Kecamatan Long Kali, kabupaten Paser. Sementara untuk kasus malaria yang baru ditemukan di perbatasan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Perbatasan Kecamatan Sepaku itu meliputi Kawasan Bukit Bengkirai dan PT ITCI Kartika Utama, serta wilayah PT ITCI Hutama Manunggal yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara," ucap Ponco Waluyo.
Sebagai upaya pencegahan, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur membentuk forum diskusi di sejumlah Puskesmas.
"Tujuan forum diskusi itu untuk memberikan pemahaman kepada aparat desa dan kelurahan, serta masyarakat menyangkut penyakit malaria," kata Ponco Waluyo.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara juga membagikan 15.000 kelambu berinsektisida untuk masyarakat yang berdomisili di daerah endemis malaria. Penekanan kasus malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara, kata Ponco Waluyo harus dilakukan berkesinambungan hingga ke wilayah perbatasan antar kabupaten. (Antara)
Baca Juga: Ahli Sebut Obat Anti-Malaria Bisa Atasi Virus Corona Covid-19
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional