Suara.com - Demonstrasi boleh, tapi sebenarnya setiap masalah bisa dibicarakan dengan cara duduk bersama. Hal ini diungkapkan Gubernur Jawa (Jateng), Tengah Ganjar Pranowo, menanggapi sejumlah penolakan terhadap Omnibus Law melalui aksi demonstrasi terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Jateng.
Saat itu, Ganjar tengah memimpin gelaran Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Jateng, di Kota Lama Semarang, Jateng, sehingga tak bisa bertemu dengan para pengunjuk rasa.
"Saya menerima semua masukan lewat berbagai kanal. Demo boleh, tapi sebenarnya ini bisa dirembug dan dibicarakan dengan baik, dengan cara duduk bersama," kata Ganjar, saat ditemui usai memimpin Musrenbangwil Kedungsepur, Jateng, Rabu (11/3/2020).
Sejumlah massa mendatangi Kantor Gubernur Jateng, di Jalan Pahlawan, untuk menyampaikan aspirasi mereka menolak Omnibus Law. Namun begitu, Ganjar menegaskan bahwa pihaknya terbuka untuk menerima masukan serta kritikan masyarakat dan siap menyampaikan aspirasi mereka kepada Presiden Joko Widodo.
Menurut Ganjar, Omnibus Law memang menjadi urusan pemerintah pusat, namun ia tidak mau hanya berpangku tangan. Sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, ia berinisiatif membuka saluran masukan dari masyarakat untuk nantinya bisa disampaikan ke pemerintah pusat.
"Memang ada yang mengatakan bahwa ini bukan urusan saya, tapi mereka kan demonya ke saya. Makanya saya usul, lebih baik kita duduk bersama. Nanti konsep, draft atau tulisan terkait masing-masing bisa disampaikan ke saya dan akan saya lanjutkan ke pusat, apakah ke presiden, Kementerian Ketenagaherjaan atau lainnya," ujarnya.
Tidak setuju dengan Omnibus Law, lanjut Ganjar, boleh-boleh saja, namun ketidaksetujuan itu harus disampaikan dengan opini yang baik dan sesuai dengan argumentasi yang mendukung.
"Semua harus berawal dengan membedah pasal-pasal Omnibus Law agar clear, mana yang ditolak, mana yang harus diperbaiki dan lainnya. Sebenarnya, saya hanya butuh daftar isian masalahnya seperti apa," tegasnya.
Ganjar, saat ini sudah menghubungi beberapa kelompok, baik buruh, pengusaha dan lainnya untuk berembug membedah Omnibus Law, agar jelas solusinya.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Lesehan Pakai Jas Hujan Nonton White Snake di JogjaROCKarta
Ia minta, masing-masing stakeholders perekonomian Jateng membedah Omnibus Law. Ditulis secara komprehensif tentang pasal mana yang keberatan dan perbaikannya.
Setelah siap, Ganjar akan mengumpulkan semuanya untuk membahas bersama-sama. Hasilnya akan menjadi draft usulan Jateng kepada presiden.
"Nanti jelas, apa posisi draft Omnibus Law itu. Apa posisi pengusaha dan apa posisi buruh. Mari kita bicarakan, agar kita punya inisiatif dari Jawa Tengah untuk disampaikan ke pusat. Nanti saya bantu sampaikan, saya kan wakil pemerintah pusat," tutupnya.
Berita Terkait
-
Setelah Demo di Depan Kantor Anies, Massa Buruh Tutup Jalan di Depan DPRD
-
Aksi Omnibus Law Surabaya: Undang-undangmu Lebih Kejam dari Undangan Mantan
-
Gubernur Jateng : Anak Muda Miliki Banyak Ide untuk Industri Kreatif
-
Ribuan Buruh Tutup Jalan di Surabaya, Demo Tolak Omnibus Law
-
Soal RUU Omnibus Law, Mahfud: Nggak Ada Urusan dengan China
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
Terkini
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul
-
Bengis! Begal Bersajam di Jakarta Timur Sabet Korban Gunakan Celurit, Pelaku Masih Diburu
-
Dua Kali Sekolah di Luar Negeri, Beda Kampus Gibran di Orchid Park Singapura dan UTS Australia
-
Polisi soal Video Kendaraan Mati Pajak Tak Bisa Isi BBM di SPBU: Hoaks, Tak Ada Larangan Itu!
-
'Saya Penjaga Rumah', Cerita Ahmad Sahroni Nyamar ART saat 'Diamuk' Massa Penjarah!
-
Berakhir Tewas usai Dibuang ke Depan Panti Anak Yatim, Pembuang Bayi di Palmerah Diburu Polisi
-
Ada 4.711 Kasus Keracunan MBG, Dasco Minta Aparat Ikut Investigasi
-
Keras Kepala, Ibu Hamil Ini Bikin Emosi Penumpang Pesawat karena Tolak Diperiksa Kesehatan
-
KPK Siap Hadirkan Bobby Nasution di Sidang Kasus Korupsi Jalan Rp 165 Miliar