Suara.com - Nelayan-nelayan asal pantai utara atau pantura sudah mulai beraktivitas di perairan utara Natuna, Kepulauan Riau, wilayah yang sempat dimasuki oleh kapal-kapal ikan dari China.
Mereka melaut tidak terbatas dengan kontrak, selagi masih bisa meraup keuntungan di sana.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menerangkan, tidak ada batas waktu untuk nelayan-nelayan yang mencari ikan di Natuna Utara.
Dia mengatakan, selama mereka terus mendapatkan keuntungan, pemerintah pun akan selalu memfasilitasi.
"Enggak ada kontrak misalnya kamu ada di sana sampai tahun sekian, enggak, silakan saja. Nanti kalau pas mau pulang, ya pulang sesuai dengan itu," kata Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).
Malah dengan adanya nelayan-nelayan asal Pantura yang diberangkatkan pemerintah ke Natuna Utara, banyak rekan mereka dari daerah lain yang ingin merasakan hal sama.
Sebelum direalisasikan, rencana pemerintah untuk memboyong nelayan-nelayan asal pantura itu ditolak oleh nelayan setempat.
Mahfud mengakui hal itu, namun kondisinya disebut sudah berubah. Para nelayan hingga kepala daerah pun dinyatakan telah mendukung adanya nelayan pendatang.
"Nelayan-nelayan setempat itu sudah naik ke kapal bersama nelayan pendatang, nanti kerja sama-sama."
Baca Juga: Pemerintah Pertimbangkan Tarik Pelaut Lokal di Sabah ke Natuna Utara
Berita Terkait
-
Pemerintah Pertimbangkan Tarik Pelaut Lokal di Sabah ke Natuna Utara
-
Formula E 2020 Jakarta Dibatalkan, Mahfud MD: Biasa Saja, Enggak Panik
-
Mahfud MD Sebut Negara Lebih Mudah Menghadapi Kelompok Separatis
-
TNI-Polri Diminta Keluar dari Papua, Mahfud MD: Sehari Saja Ditarik, Hancur
-
Atur Batas Negara, Pemerintah Gelontorkan Anggaran Rp 24,3 Triliun
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti