Suara.com - Satinah, seorang perawat pasien virus corona di Rumah Sakit (RS) Persahabatan, Jakarta, menceritakan pengalamannya untuk menolong pasien dan dirinya sendiri. Satinah mengaku tidak khawatir tertular virus asal China tersebut.
Seperti diberitakan Solopos.com - jaringan Suara.com, setiap bertugas menangani pasien COVID-19, Satinah selalu menggunakan alat pelindung diri (APD). Perempuan yang sudah menjadi perawat sejak 1986 ini mengatakan virus corona bisa tertular kepada dirinya jika tidak benar dalam menggunakan APD.
"Kami tidak merasa khawatir karena dibekali dengan APD adalah alat utama yang kami harus terapkan. Kewaspadaan standar itu sehingga kami bisa melakukan pelayanan dengan baik. Kekhawatiran di hati tidak ada karena kami memang sudah menerapkan bahwa salah satu faktor utama yang menyebabkan tertularnya virus adalah penggunaan APD yang tidak baik," ujar Satinah di video yang diunggah oleh pengelola akun media sosial Twitter @NarasiNewsroom, Selasa (10/3/2020).
Selain APD, Satinah juga menjaga dirinya agar badan tetap dalam kondisi fit. Tak lupa ia mengonsumsi vitamin dan juga menu makanan dengan gizi yang cukup.
"(Keluarga) tidak khawatir. Padahal baru-baru ini suami saya berobat di sini. Tapi alhamdulillah sehat. Hanya memang otomatis kita harus membekali diri, artinya dari menu dari kecukupan gizi, dari vitamin," lanjutnya.
Perempuan yang menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Keperawatan RS Persahabatan ini justru mengkhawatirkan jumlah pasien virus corona yang terus bertambah.
"Kekhawatiran untuk merawat itu [semisal] takut saya [kalau] ketularan Insya Allah tidak ada. Tapi yang khawatir adalah waduh banyak sekali pasiennya," ucapnya.
Beri Edukasi ke Masyarakat
Berprofesi sebagai perawat pasien virus corona di Indonesia, ia juga merasa mempunyai tanggung jawab memberikan edukasi ke orang dekatnya terkait virus corona.
Baca Juga: Ancaman Virus Corona, Konser Anji di Ambon Ditunda
Menurutnya, virus corona tidak seberat apa yang dilihat oleh masyarakat. Maka dari itu, dia mengimbau untuk masyarakat tidak panik dalam menyikapi Covid-19 ini.
"Ya dong [sosialisasi], saya kan punya anak, punya adik. Saya harus luruskan kepada mereka bahwa penyakit ini tidak secepat atau seberat apa yang dilihat, ditonton, atau didengar mereka. Otomatis saya akan menjelaskan bagaimana cara penularannya dan bagaimana cara mencegah terjadinya penularan tersebut," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari