Suara.com - Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) menemui Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020). Dalam kesempatan itu, ICRP menyampaikan segala masukan mulai dari toleransi, kebebasan beragama hingga perizinan rumah ibadah.
Sekretaris Umum ICRP, Johannes Hariyanto menjelaskan bahwa kebebasan beragama juga toleransi antar umat beragama telah menjadi isu nasional. Selama ini menurutnya ujaran untuk mengurangi anti toleransi justru lebih bergema ketimbang praktiknya.
"Kita berusaha kurang lebih menyegarkan kembali kesadaran kita sebagai bangsa dengan meninjau sejumlah kasus terakhir yang ada," kata Johannes usai pertemuan.
Namun Johannes menyatakan bahwa pihaknya akan selalu mendukung pemerintah untuk menyelesaikan segala masalah yang berhubungan dengan toleransi. Bahkan ICRP pun siap bekerja sama dengan Kemenko Polhukam untuk mewujudkan hal tersebut.
"ICRP mempunyai jaringan nasional di seluruh daerah di Indonesia sehingga usaha formal harus tetap dikerjakan tetapi kita siap membantu," katanya.
Ia menyebut kalau soal pendirian rumah ibadah juga sempat dibahas. Kata ia, setiap manusia beragama memiliki hak untuk melaksanakan ibadah dan pemerintah wajib untuk melindunginya. Namun ia menyebut kalau minoritas kerap kali kalah dengan wewenang mayoritas.
Johannes mencontohkan dengan izin mendirikan bangunan (IMB) rumah ibadah. Dirinya menyebut contoh pembangunan masjid lebih tidak dipersoalkan ketimbang rumah ibadah agama lain.
"Kalau boleh jujur mungkin lebih dari 90 persen masjid tanpa IMB, tidak ada satu pun masjid di Indonesia dipersoalkan IMB-nya. Tapi pembangunan rumah ibadah lain yang dipersoalkan IMB. Ini kan asimestrik," katanya lagi.
Johannes menyatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan persoalan tersebut. Untuk masukannya, alangkah baiknya apabila semua pembangunan rumah ibadah yang memiliki IMB tidak perlu dipersoal.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf: Jangan Bangun Rumah Ibadah Jika Syaratnya Belum Terpenuhi
"Menurut saya lebih terhormat untuk semua agama kan," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Ditolak Intoleran, Jemaat Gereja di Semarang Susah Ibadah Selama 22 Tahun
-
Soal Ahok, Ali Imron Bom Bali: Umat Islam Kok Lebih Brutal dari Teroris?
-
Wapres Ma'ruf: Jangan Bangun Rumah Ibadah Jika Syaratnya Belum Terpenuhi
-
Beberkan Tiga Dosa di Dunia Pendidikan, Mendikbud: Itu Sudah Kartu Merah
-
Ada Intoleransi, Mahfud MD Salahkan Orang Indonesia Kurang Bersatu
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai