Suara.com - Bila imbauan untuk bekerja dan beraktifitas di rumah guna mencegah corona sudah dicanangkan, lalu bagaimana dengan nasib para pekerja yang bergantung pada pendapatan harian dan kerja lapangan? Bagaimana pula agar kita bisa tetap menciptakan situasi yang kondusif dalam menghadapi wabah?
Seorang fotografer dan ahli perfilman Edward Suhadi menjelaskan bahwa empati adalah hal yang paling dibutuhkan dalam menjaga ketenteraman di tengah wabah corona ini.
Melalui utasan di akun Twitter @edwardsuhadi, Ia menjelaskan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membantu satu sama lain dalam menghadapi wabah secara bersama-sama.
Menurutnya, memperbesar empati adalah kunci penting dalam menghadapi kesulitan bersama. Ia menekankan bahwa sikap ini lah yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
"Perbesar empati: Walau kamu berkecukupan, hidup secukupnya. Jangan panic buying yang buat harga naik. Cukup buat semua kok." tulisnya.
Ia juga menganjurkan untuk memperbesar empati dengan memberi upah lebih kepada para pekerja harian seperti tukang ojek online, tukang parkir, atau penjual makanan.
Soal panic buying, Edward menekankan bahwa tindakan itulah yang membuat harga barang naik.
"Jangan panic buying yang buat harga naik. Seberapapun kelas menengahnya kamu, makan nasi sama telor ceplok juga udah cukup kan? Ubah dulu gaya hidup kamu. Secukupnya dulu. Stok pangan itu banyak, jangan diganggu distribusinya dengan panic buying."
Selain itu, lelaki ini juga memberi tahu bahwa provokasi melalui sosial media turut membangun suasana yang buruk dalam menghadapi wabah.
Baca Juga: Atasi COVID-19, Lift Sawunggaling Antri Panjang Maksimal 4 Orang
"Berhenti sumpah serapah di timeline. Bangun mood positif dan optimis bersama. Laporan dan kritik ke instansi silahkan. Tapi ingat pemilihan-pemilihan kata, pilih yang membangun."
Menurutnya, ketenangan yang kita pancarkan bisa membangun energi positif bagi sekitar.
"Tetap tenang dalam keseharian. Ketenangan itu menular. Ramah itu menular. Jadilah terang yang orang butuhkan." imbuhnya.
"Kalau kamu bisa tenang, tularkan ke grup WhatsApp keluarga kamu dan lingkaran kamu. TETAP WASPADA, tetap social distancing. Jadilah orang yang menghembuskan ketenangan di lingkungan kamu
- Japri teman2 kamu yg anxiety tinggi/gelisah berlebihan. Tanya kabar mereka. Chat 3 menit besar artinya."
Edward menambahkan, sifat kepemimpinan yang murah hati juga bisa membangun situasi yang lebih nyaman.
"Kalau kamu bos perusahaan yang bisa work from home - lakukan. Kalau kamu karyawan yang punya tabungan dan bisnis kecil bos kamu sedang susah dan ada karyawan lain yang lebih butuh, bilang kamu ga usah gajian dulu."
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Tiket Kereta Nataru 2025 Diserbu, Catat Tanggal Terpadatnya
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana