Suara.com - Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman menjawab pertanyaan warga mengenai ketersediaan masker, sebagai salah satu benda yang paling dicari warga di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Terkait hal itu, Fadjroel mengaku sebenarnya tidak bisa langsung menanggapinya. Sebab, hal itu menjadi wewenang Kementerian Kesehatan.
Pernyataan tersebut disampaikan Fadjroel dalam sesi tanya jawab program ILC Tv One yang disiarkan pada Selasa, (17/3/2020) malam.
Kendati begitu, Fadjroel mengatakan sebenarnya Kementerian BUMN telah berupaya untuk memenuhi ketersediaan masker. Mengingat belakangan ini terjadi kelangkaan di pasaran, selain permintaan yang melonjak dari masyarakat.
"Pak Erick Thohir sempat berupaya menyediakan masker ini sebagai BUMN yakni Kimia Farma," ucap Fadjroel.
Tak cukup sampai di situ, Fadjroel menyampaikan Kementerian BUMN juga telah berusaha untuk menstabilkan harga masker di pasaran untuk mengurangi keluhan warga.
Untuk itu, kekinian pemerintah rencananya menyediakan masker dalam jumlah yang banyak kepada warga.
"Beberapa hari yang lalu Pak Erick Thohir dari BUMN akan segera mencoba mendorong perusahaan Farmasi termasuk milik BUMN memproduksi hampir 6 juta masker," tambah Fadjroel.
Namun, Fadjroel enggan menjelaskan secara lengkap mengenai rencana tersebut. Ia mengatakan, ada pihak lain yang berwenang untuk memberi tanggapan.
Baca Juga: Rumah Sakit di Amerika Tolak Warganya Tes Virus Corona?
"Saya pikir nanti mungkin Pak Dr Terawan yang menjawab ketersediaan tersebut. Atau mungkin kepada Letjen Doni Munardo," kata Fadjroel, memungkasi.
BUMN Umumkan Bakal Produksi 2 Juta Masker
Kementerian BUMN bakal memproduksi masker untuk kebutuhan di tengah pandemi virus Covid-19 atau virus Corona. Rencananya lewat PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, sebanyak 2 juta helai masker bakal diproduksi.
Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi, Arya Sinulingga mengatakan, produksi 2 juta masker itu akan dilaksanakan pada bulan Maret ini.
"Masker yang 2 juta itu semuanya oleh RNI tapi kerjasama dengan pabrikan lokal jadi RNI order supaya cepat," ujar Arya lewat Teleconference, di Jakarta, Rabu (17/3)
Menurut Arya, hingga saat ini RNI telah mendapat pasokan bahan baku masker dari India. RNI juga masih melobi-lobi Jepang untuk bisa mengirimkan bahan baku ke perseroan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Drama Penangkapan Maling Motor di Cengkareng: Ada Wanita dan Pengakuan Palsu!
-
Ultimatum Pramono ke Transjakarta: Citra Perusahaan Tak Boleh Rusak, Tindak Tegas Pelaku Pelecehan
-
Jurus Pramono Anung Agar Insiden SMAN 72 Tak Terulang: Konten Medsos Pelajar Jakarta akan 'Disortir'
-
KUHAP Baru Akhirnya Sah Gantikan Aturan Lama Warisan Kolonial, Apa Saja Poin Pentingnya?
-
Cemburu Berujung Maut: Teriakan Minta Tolong Bongkar Aksi Sadis Pembunuhan di Condet!
-
Prabowo Setuju RUU Kuhap Disahkan Jadi UU, Fokus Berantas Kejahatan Siber dan HAM
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
DPR Ketok Palu KUHAP Baru: Penjara Tak Lagi 'Suka-suka', Pemeriksaan Wajib Direkam Kamera
-
Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat
-
Lulusan SMK Tahun Berapa Pun Bisa Ikut Program Kerja ke Luar Negeri, Bagaimana Cara Daftarnya?