Suara.com - Meski telah melakukan lockdown sejak dua pekan lalu, tingkat kasus dan kematian akibat virus corona Covid-19 di Italia masih tinggi.
Beberapa aturan dalam pemberlakuan lockdown di negara ini masih dinilai lemah. Italia bahkan menerima bantuan medis dari Tim Palang Merah China.
Namun, Kamis (19/3/2020), tim Palang Merah China menggelar konferensi pers dan mengaku kewalahan dengan kondisi yang dialami Italia.
Tim Palang Merah China mengkritik bahwa Italia telah gagal untuk melakukan lockdown di tingkat negara.
Mereka juga mengkritik warga Italia susah untuk melakukan karantina diri, terutama di wilayah Milan dan Cordoba.
Adapun kesalahan-kesalahan yang masih terjadi selama pemberlakuan lockdown di Italia meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Warga masih boleh keluar rumah
Seorang perempuan warga Indonesia yang tinggal di Italia menjelaskan kondisi negara tersebut selama lockdown.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan dr Adhiatma Gunawan, perempuan bernama July Veronica mengungkap bahwa meski pemerintah menerapkan lockdown, beberapa warga masih bisa keluar rumah.
Baca Juga: Diimbangi Persija di Laga Terakhir, Bhayangkara FC Fokus 2 Hal Ini
"Kita sudah lockdown hari kesebelas. Kami keluar ke pasar atau sekadar mengajak anjing keluar jalan-jalan," kata July.
July yang tinggal di Kota Florence mengaku ke pasar sekitar 2 sampai 3 kali seminggu.
Ia berkata bahwa meski semua toko telah ditutup, namun apotek dan supermarket masih buka.
2. Aturan yang longgar
Meski pemerintah Italia telah mengambil langkah berani dengan melakukan lockdown terhadap negaranya, namun ternyata langkah ini belum maksimal dilakukan.
Ketua Pelaksana Tim Palang Merah China yang terjun membantu mengatasi pandemi corona di Italia, Sun Shuepeng mengaku aturan lockdown masih begitu longgar di negeri pizza tersebut.
Berita Terkait
-
Diimbangi Persija di Laga Terakhir, Bhayangkara FC Fokus 2 Hal Ini
-
Update Pasien Corona Jogja, Hari Ini Positif Bertambah Satu
-
Jangan Salah Kaprah, Anak Muda Juga Bisa Kena Corona Meski Tak Bergejala
-
Pemerintah Siapkan 12 Juta Masker, Mulai Hari Minggu Besok Disebar
-
CEK FAKTA: Benarkah Koran Tempo Kabarkan Jakarta Lockdown?
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa
-
DPR Desak BRIN Ubah Pendekatan Penanganan Bencana: Fokus Riset, Mitigasi, dan Pendidikan
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Hujan Deras Lumpuhkan Tiga Koridor Transjakarta, Rute Dialihkan karena Pohon Tumbang
-
Eksekusi Brutal Dua Matel di Kalibata: Bagaimana Semua Jejak Lenyap?
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR