Wita menyebut upaya itu sebagai pendekatan psikologis terhadap pasien agar merasa tenang selama menjalani proses perawatan.
"Memang kita suka curhatan berdua sama pasiennya, jadi lebih dekat begitu sama pasien," katanya.
Obrolan yang dijalin seputar perjalanan pasien saat ke luar negeri dan interaksi mereka dengan warga negara asing.
"Ya tentang dia jalan-jalan ke Eropa, dia ketemu orang-orang itu bagaimana di sana," katanya.
Curhatan tersebut dirasa Wita efektif meminimalisasi ketakutan pasien terhadap dampak Covid-19 selama masa penyembuhan di ruang isolasi Pinere.
Sedikitnya ada empat pasien yang saat itu dirawat Wita di ruang isolasi berukuran 3x4 meter persegi dengan jarak dua meter antartempat tidur.
Selain sibuk dengan laporan rutin kondisi pasien kepada dokter, Wita juga berkewajiban menyuplai kebutuhan obat, vitamin hingga kenyamanan tempat tidur pasien.
Bahkan sampai menyuapi asupan makanan hingga ke mulut pasien.
"Yang parsial, yang 'total care' itu kita selalu nyuapin. Tapi kalau yang parsial dan mandiri itu enggak. Yang 'total care' aja," katanya.
Baca Juga: 3 Hotel Tutup Usai Bogor Tetapkan KLB Virus Corona
Dukungan keluarga
Taat pada ketentuan standar operasional prosedur penanganan Covid-19 menjadi hal wajib bagi para perawat dalam bekerja, tidak hanya untuk keselamatan pribadi, tapi juga keluarga dan lingkungan mereka.
"Kalau keluarga sudah saya jelaskan, saya merawat pasien virus corona. Dari keluarga sih enggak apa-apa, yang penting jaga kesehatan, terus makanan yang bergizi, terus minum vitamin, dan banyak minum air putih," kata Wita.
Tidak jarang pula perawat terserang influenza selama merawat pasien. Bila keluhan dirasa ringan, mereka tetap menjalani pelayanan terhadap pasien.
"Kalau biasanya sih saya misalnya flu ya, flunya itu ringan, ya saya tetap merawat pasien, cuma saya akan lebih memakai masker terlebih dahulu biar tak menular ke teman atau ke pasien," katanya.
Berbeda dengan Wita, Dokter spesialis paru di Rumah Sakit Graha Kedoya, Jakarta Barat, Handoko Gunawan (80) dikabarkan mulai pulih setelah dilanda kelelahan selama merawat pasien COVID-19.
Tag
Berita Terkait
-
Liga Dihentikan Ketika Performa Persib Meningkat, Begini Keluhan Supardi
-
3 Hotel Tutup Usai Bogor Tetapkan KLB Virus Corona
-
TNI Kirim Hercules ke Tiongkok, Jemput Alat Kesehatan untuk Gempur Covid-19
-
Setelah Indonesia dan Filipina, Giliran Kamboja Hentikan Liga Sepak Bola
-
1 Pasien Positif Covid-19 dan 1 PDP Corona di Malang Jawa Timur Sembuh
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
Alarm Merah! Korban Keracunan MBG Tembus 11.566 Jiwa, Puluhan Siswa SMP di Jatim Tumbang
-
Mbah Tarman Mahar Cek Rp3 Miliar yang Viral Ternyata Eks Narapidana 2022, Pernah Tipu Rp20 Triliun!
-
'Kami Bekerja Secara Diam-diam' Suara Jurnalis Myanmar dari Balik Tirai Besi Junta Militer
-
Wisata Malam Ragunan Diserbu! Gubernur Pramono Soroti Antrean 'Horor', Siapkan Jurus Parkir Jitu
-
Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi Legacy Ini Sangat Berbahaya Bagi Indonesia
-
UU Kepemudaan Digugat, KNPI DKI Minta Usia 40 Tahun Masih Masuk Kategori Pemuda
-
Menkeu Ogah Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Istana Bilang Begini
-
Putusan Hakim Tolak Praperadilan, Istri Nadiem Terlihat Menahan Air Mata
-
Salah Alamat Makanan, Driver Ojol Babak Belur Dikeroyok Suami Pelanggan di Koja
-
Mendagri Tito Imbau Pemda Kendalikan Harga Komoditas Pangan Penyumbang Utama Inflasi