Suara.com - Beragam keluhan disampaikan oleh berbagai elemen masyarakat ketika kebijakan kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) dan pembatasan transportasi diberlakukan. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta kepada masyarakat untuk bisa bersabar dengan kondisi tersebut di tengah mewabahnya Covid-19.
Pemerintah sudah memberikan instruksi kepada masyarakat untuk menerapkan metode kerja dari rumah dan transportasi massal pun dibatasi mengikuti metode itu. Namun tidak sedikit kritikan yang dilayangkan masyarakat semisal penggunaan transportasi massal yang membuat antrean penumpang mengular karena tidak semua perusahaan menerapkan sistem kerja dari rumah. Kemudian para pekerja lepas harian juga mengeluhkan pendapatannya menurun akibat sepinya aktivitas masyarakat di luar rumah.
"Memang kita harus bersabar yang penting kekompakan antara pemerintah dan rakyat harus saling menjaga," kata Mahfud saat memberikan keterangannya melalui video, Senin (23/3/2020).
Beragam cara dilakukan pemerintah agar mampu menangani wabah Covid-19 terutama untuk tenaga medis yang menjadi garda terdepan. Alat-alat kesehatan hingga insentif diberikan pemerintah kepada tenaga medis sebagai bentuk perhatian lebih mengingat para tenaga medis bekerja penuh menangani pasien-pasien Covid-19 yang kian hari kian meningkat.
Masyarakat yang tidak terkena Covid-19 sejatinya bisa melihat apa yang tengah diperjuangkan para tenaga medis tersebut. Penerapan kebijakan kerja dari rumah dan pembatasan transportasi massal dilakukan agar Covid-19 tidak makin meluas.
Dengan demikian menurut Mahfud penting untuk dilakukan pencegahan mulai dari RT-RW. Meskipun hingga saat ini baru 21 provinsi yang terpapar Covid-19, namun pencegahan secara bersama-sama bisa dilakukan agar korban tidak berjatuhan.
"Tentu kalau menyangkut peran kepala daerah RT/RW, lurah, camat, dan sebagainya harus digerakkan semuanya secara stimultan untuk memerangi virus ini," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Walkot Bogor dan Wawali Kota Bandung Positif Corona, Ini Nasib Bupati Bogor
-
Legenda AC Milan: Italia akan Mengalahkan COVID-19
-
Daftar Saham Telekomunikasi dan Kesehatan yang Babak Belur di Hajar Corona
-
Dari China, Kardus APD yang Diterima Anies Bertuliskan Made In Indonesia
-
Wacana Penundaan Olimpiade 2020, Peraih Emas Olimpiade Tertular Corona
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka