Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 terus menuai beragam reaksi publik dari hari ke hari. Di lini masa Twitter, warganet justru kembali mengungkit cuitan lawas Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Cuitan tersebut tak lain mengenai Jokowi yang mempromosikan sektor pariwisata ketika virus corona melanda China pada pertengahan Februari.
Jokowi bahkan secara gamblang, mengungkap rencananya untuk memberikan insentif kepada pelaku bisnis pariwisata dan para wisawatawan, lewat unggahan pada 19 Februari 2020.
"Saat daya saing pariwisata Indonesia dari tahun ke tahun, wabah virus corona terjadi di Tiongkok. Salah satu yang sedang kita pertimbangkan untuk mengantisipasi dampak wabah ini ke pariwisata kita adalah pemberian insentif untuk wisatawan, termasuk travel bironya," demikian cuitan Jokowi seperti dikutip Suara.com, Selasa (24/3).
Oleh sejumlah warganet cuitan tersebut kemudian dibandingkan dengan kondisi sekarang saat kasus virus corona melonjak setiap harinya di Tanah Air, sehingga kian menambah kepanikan warga. Pemerintah pun didesak untuk bertanggung jawab atas kondisi ini.
Salah satu yang membagikan cuitan Jokowi itu yakni pemilik akun Twitter @ridwanhr, Sabtu (21/3). Sebagai narasi unggahanya, akun tersebut menuliskan, "Tweet of the year".
Cuitan itu memancing reaksi dari warganet yang justru menyebut Jokowi blunder soal virus corona.
"Setuju sih ini blunder. Saya pemilih Jokowi 2 periode, tapi ini emang salah dan harus tanggung jawab," kata OzhanOjon.
Adapun warganet lain, turut memberikan sindiran kepada orang nomor satu di Indonesia.
Baca Juga: Ria Ricis Ditegur Warga, Nikita Mirzani dan Gebby Vesta Perang
"Lebih mementingkan investasi, dari pada nyawa masyarakatnya. Kalaupun COVD-19 ini jadi wabah pandemi parah di indonesia, paling juga orang pertam kali kabur ya dia dengan teman2-temannya, menyelamatkan diri," kata warganet @mari0_suganda.
Sejak dibagikan, unggahan @ridwanhr pun telah mendapat dua ribu retweets dan 2,8 ribu likes.
Headline Berita Juga Viral
Senada dengan cuitan Jokowi yang ramai disinggung, bidikan layar headline pemberitaansalah satu stasiun televisi swasta nasional juga menjadi bulan-bulanan warganet.
Bidikan layar tersebut menampilkan judul besar "Ayo Wisata Jangan Takut Corona". Banyak warganet yang membagikan ulang bidikan layar itu sembari menuliskan sentilan.
Seperti akun @apathoni yang menuliskan, "Headline MxxxxTV ini akan diingat".
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Tangan Terikat, Kaki Diseret di Aspal: Teka-teki Kematian Wanita Jaksel di Bogor
-
Sudah Terima Insentif Rp 6 Juta per Hari, Wakil Kepala BGN Ingatkan Pekerja SPPG Tetap Profesional
-
Dinilai Sarat Kepentingan Politik, Mantan Jubir KPK Tolak Amnesti untuk Sekjen PDIP
-
RSUD Aceh Tamiang Dibersihkan Pascabanjir, Kemenkes Targetkan Layanan Kesehatan Segera Pulih
-
RS Kapal Terapung IKA Unair Siap Dikerahkan ke Aceh, Waspada Penyakit Pascabanjir
-
Sinyal Tegas Kapolri di Tengah Banjir Sumatra, Ujian Nyata Reformasi dan Presisi Polri
-
105 SPPG di Aceh Jadi Dapur Umum, 562.676 Porsi Disalurkan ke Warga Terdampak
-
Prabowo Pastikan Stok Pangan Pengungsi Bencana di Sumatra Aman, Suplai Siap Dikirim dari Daerah Lain
-
Banjir Sumatera, Pengamat Desak Komisi IV Panggil Mantan Menhut Zulkifli Hasan
-
Presiden Prabowo Hapus Utang KUR Petani Korban Banjir dan Longsor di Sumatra