Suara.com - Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Syah Devara memberi klarifikasi atas kata-katanya dalam poster yang diunggah di BNPB.
Sebelumnya, kata-kata Belva terkait corona itu menuai banyak kritik dari berbagai pihak. "Ramai soal poster yang dibuat dan dipost BNPB yang memuat saya mengenai peran milenial dalam pencegahan COVID-19," cuitnya di Twitter pada Rabu (25/3/2020).
Ia menambahkan, "saya ingin mengklarifikasi bahwa quote yang ditulis dari BNPB tersebut tidak memberikan gambaran yang utuh."
Belva Devara menyatakan bahwa pada Selasa (24/3/2020), ia diundang BNPB sebagai narasumber pers harian satgas Covid-19 dengan tema "Peran Milenial di Wabah Corona".
Pada poster BNPB, kata-kata Belva Devara yang dimuat adalah:
"Bukan waktunya saling menjatuhkan atau saling membully, ayo bertanya pada diri sendiri apa yang bisa saya lakukan untuk negeri. Menyalakan lilin lebih baik daripada menyalahkan kegelapan."
"Setelah acara, saya lihat ada poster yang diupload oleh BNPB, dan menjadi diskusi publik. Itu adalah sepotong saja dari press conference. Tanpa menonton video full, bisa terjadi salah paham dan jadi “out of context” ujar Belva Devara.
Pada utasnya, ia menyatakan bahwa di poster tidak menggambarkan inti pembicaraan yang ia sampaikan sebenarnya. Setidaknya ada empat pesan yang sebenarnya Belva Devara sampaikan pada press conference tersebut.
"Pertama, jangan remehkan, karena generasi milenial bisa jadi penular terbesar dari pengalaman Korsel (30% kasus di grup umur 20-29). Kedua, harus jadi garda terdepan berantas hoax di lingkup pengaruh masing-masing," tulis salah satu founder Ruang Guru tersebut.
Baca Juga: Pedagang Masker Kain Raup Rp 500 Ribu per Hari
"Ketiga, fokus menolong sesama dan apa yang bisa kita perbuat, dan mencontohkan @KawalCOVID19 yang digawangi anak muda, galangan dana, layanan-layanan gratis, bahkan bisa sesimpel memberi tip lebih. Keempat, perhatikan mental health. Tetap sosialisasi dengan teman dari jauh (distant socializing)," tambahnya.
Belva Devara kembali menegaskan, bahwa konferensi pers tersebut tidak membicarakan teknis hanya soal edukasi.
"Sekalian klarifikasi tentang tugas dan fungsi stafsus Presiden. Untuk diketahui tugas utama saya adalah di gugus inovasi. Ini kalau dalam kasus saya, lebih dekat ke digital," tulisnya lagi.
Sebagi staf khusus, ia menambahkan bahwa keterlibatannya hanya sekadar membantu karena tim inti berasal dari Kementerian Kesehatan dan BNPB.
"Perlu diketahui, stafsus adalah fungsi penasihat (advisory), bukan eksekusi. Artinya memberikan rekomendasi di belakang layar. Setelah itu, keputusan ada di Presiden/Kementerian," tambahnya.
Ia juga mengaku bahwa selama dilantik, gajinya ia sumbangkan untuk UMKM.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh