Suara.com - Staf Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Anita Wahid angkat bicara soal hoaks yang banyak ditujukan pada ibu Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomihardjo semasa hidupnya. Hal itu ia nyatakan di akun Twitter pada Rabu (26/3/2020).
"Sebagai orang yang 3 tahun terakhir ini berkecimpung di dunia hoaks, kepergian Ibunda Pak Jokowi membuatku berpikir, yang selama ini bikin dan ikut nyebarin hoaks dan kebencian tentang beliau, kesempatan kalian untuk minta maaf langsung ke beliau sudah hilang," tulis Anita Wahid.
Putri ketiga dari mantan presiden Abdurrahman Wahid itu menyayangkan orang-orang yang masih menyebarkan hoaks.
"Masih kah kalian mau bikin dan nyebar hoax tentang Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan tentang segala macam orang yang selama ini kalian sebar kebencian kepada mereka? Kapan mau berhenti? Kalau mereka sudah pergi juga?" kata Anita Wahid.
"Bergidik bayangin hidup seperti apa yang kalian jalanin kalau isinya penuh kebencian begitu," imbuhnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar warga lebih berhati-hati dalam berkomentar atau menyebar informasi.
"Saranku sih mulai pikir ulang deh kalau mau komentar penuh kebencian tentang orang lain. Enggak cuma tentang Ibunda Pak Jokowi, tapi tentang semua orang yang sentimen negatifnya masih dikait-kaitkan dengan pilpres kemarin," tulis Anita.
Ia menambahkan, "Pilpresnya udah kelar, orang-orangnya udah gabung. Masa kebenciannya masih terus?"
Sebuah kritik menurut Anita diperbolehkan, namun tetap dalam konteks mengkritik kebijakan, kinerja, dan langkah seorang pemangku kebijakan.
Baca Juga: Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris di Batang, Total 5 Orang Ditangkap
"Tapi enggak pakai kebencian. Yang dibutuhin sekarang kekritisan, bukan hina-hinaan yang merendahkan," tulis Anita Wahid menambahkan.
"Mumpung masih ada waktu, minta maaf sama beliau-beliau yang selama ini kalian benci. Kalau enggak sanggup atau enggak bisa minta maaf, minimal ya berhenti mengumbar kebencian, apa lagi pakai hoaks," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Transjakarta Tabrak Toko Akibat Sopir Kurang Konsentrasi, Satu Orang Luka-luka
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan
-
Kekayaan Bos Gudang Garam Terjun Bebas, Video Badai PHK Massal Viral!
-
Deodoran hingga Celana Dalam Delpedro Nyaris Disita Polisi, Lokataru: Upaya Cari-cari Kesalahan!
-
Geger Jaket Berisi Ratusan Butir Peluru di Sentani Jayapura, Siapa Pemiliknya?
-
Dikenal Licin, Buronan Asal Maroko Kasus Penculikan Anak Tertangkap usai Sembunyi di Jakarta
-
Prabowo Pertahankan Kapolri usai Ramai Desakan Mundur, Begini Kata Analis
-
Icang, Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya