Suara.com - Sudah 12 hari kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH) diberlakukan di Provinsi DKI Jakarta. Berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah, tampaknya belum tampak menyumbang kualitas udara menjadi membaik.
Merunut pada situs penyedia data polusi udara IQAir pada Jumat (27/3/2020) per pukul 15.00 WIB, misalnya. Kualitas udara Jakarta masuk ke kategori tidak sehat untuk masyarakat yang memiliki gangguan kesehatan pernapasan.
Indeks kualitas udara atau Air Quality Index (AQI)-nya hanya 128 dengan parameter konsentrasi PM2.5 sebesar 46,6 ug/m3.
IQAir pun menyarankan kepada masyarakat Jakarta untuk menggunakan masker ketika hendak ke luar rumah atau bisa dengan menyalakan alat penjernih udara (air purifier) di dalam rumah.
Kondisi berbeda tampak terlihat ketika WFH pertama kali diterapkan pada Senin (23/3/2020) lalu. Saat itu kondisi udara Jakarta berstatus sedang. Informasi dari situs penyedia data polusi udara AirVisual pada pukul 10.00 WIB, indeks kualitas udara atau AQI (Air Quality Index) US tercatat 84 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 27.8 µg/m³.
Hal ini berbeda dibandingkan dengan sehari sebelum penetapan status tanggap darurat bencana wabah Corona di Jakarta pada Kamis (19/3/2020) yang berstatus tidak sehat atau berpolusi tinggi.
Pada Kamis pekan lalu jam 08.15 WIB kualitas udara Jakarta berstatus tidak sehat dengan angka AQI US sebesar 178 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 107,4 µg/m³. Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan PM atau particulate meter 2,5 artinya pengukuran debu berukuran 2,5 mikron.
Berita Terkait
-
Dampak COVID-19, Polusi Udara Menurun Drastis
-
Dampak Corona: Jumlah Kendaraan Berkurang, Kualitas Udara di Jogja Membaik
-
Jogja Digoyang Corona, Dishub: Penurunan Jumlah Kendaraan Hingga 60 Persen
-
Saat Perayaan Tahun Baru, Kualitas Udara di Jogja Memburuk
-
Hikmah Banjir, Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Sedikit Membaik
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan