Suara.com - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menuliskan pesan bahwa daya dukung rakyat dalam menghadapi wabah virus corona Covid-19, bergantung pada tingkat percaya diri pemimpinnya.
Menurutnya, sumber daya dukung morel yang dimiliki rakyat adalah keyakinan dari pemimpinnya.
"Publik itu punya daya tahan moral, salah satu sumbernya adalah keyakinan pemimpin. Jika pemimpin tampak lemah, seluruh rakyat akan merasa lemah. Jika pemimpin tampak kuat dan mampu menggerakkan bangsa, bersatu kita teguh," tulis Fahri pada Sabtu (28/3/2020).
Ia juga mengingatkan situasi yang tengah dialami Indonesia ini adalah saat yang tepat untuk para pemimpin agar tak hanya menonjolkan diri, tapi juga mengajak rakyat agar bisa bersatu melawan wabah.
"Ini saat pemimpin tampil mengajak rakyat bersama," imbuhnya.
Fahri menyebutkan bahwa Indonesia menerapkan sistem pejabat level tertinggi harus sering tampil dan berbicara.
Iapun mengingatkan agar ketika tampil, jangan sampai menimbulkan kebingungan dan keraguan.
"Hari-hari ini percakapan publik perlu arah dan ketenangan. Jangan tampak bingung dan ragu," tulis Fahri.
Politikus ini juga menyentil agar pemerintah muncul sebagai kesatuan inti, bukan melalui perwakilan saja.
Baca Juga: Sejumlah Perumahan di Depok Lockdown, Ojol Hingga Pedagang Dilarang Masuk
"Tidak ada pejabat yang bisa mewakili kepemimpinan inti. Musuhnya besar, jangan pion-pion yang tampil," cuitnya.
Fahri juga menambahkan, negara telah memiliki perangkat untuk bertahan agar rakyat tak dirundung kecemasan enghadapi wabah.
"Negara telah memiliki seluruh perangkat untuk bertahan. Perangkat itu tinggal digunakan. Negara kita adalah negara pancasila yang memiliki perangkat budaya untuk melawan. Kecemasan lebih berbahaya dari corona. Maka tugas utama pemimpin adalah mengajak rakyat melawan rasa cemas," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kampung di Semarang Mulai Lockdown Mandiri karena Takut Corona
-
Sebelum Lockdown Jakarta, DPRD Minta Anies Perhatikan Ini
-
Heboh Pasien Covid-19 Kabur, Kepala RSAL Mintohardjo: Hoaks!
-
Heboh Dikira Kena Corona, Pria Tergeletak di Riau Ternyata karena Lapar
-
Jokowi: Warga Mudik Lebih Cepat Bukan Faktor Budaya, Tapi Terpaksa
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan