Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pergerakan masyarakat dibatasi untuk mencegah penularan Virus Corona atau Covid-19. Bahkan, ia ingin agar wilayah kelurahan melakukan pembatasan wilayah atau lockdown secara mandiri.
Instruksi Anies ini disampaikan kepada lima Wali Kota Administrasi DKI Jakarta dalam rapat teleconference yang diunggah ke akun youtube Pemprov DKI.
Dalam percakapannya saat rapat, Anies menyebut masih ada beberapa Kelurahan di Jakarta yang sudah teridentifikasi kasus Corona di dalamnya. Kasus Corona ini tidak hanya positif, tapi juga orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
Karena itu, Anies meminta agar wilayah ini benar-benar dijaga ketat. Pembatas wilayah perlu dibuat agar orang tidak bisa sembarangan keluar masuk.
"Nah, biasanya langsung (pembatasan) disebut lockdown dan lain-lain. Intinya di tempat ruang bersih harus ada kontrol atas pergerakan orang. Orang keluar masuk harus ada pengendaliannya," ujar Anies dalam video yang dikutip Suara.com, Selasa (31/3/2020).
Langkahnya, Anies menjelaskan, akan memberikan data wilayah yang steril sampai tingkat RW untuk diawasi para Wali Kota. Ia meminta agar petugas dan jajarannya dikerahkan untuk membantu lockdown.
"Nah saya mau minta kepada para Wali Kota untuk menggerakan jajaran di bawahnya dari mulai Camat, Lurah, RW, RT bahkan termasuk mungkin karang taruna, untuk membuat batas-batas menjaga wilayah bersih tidak tertular," jelasnya.
Lockdown yang dilakukan ini, kata Anies, tidak benar-benar melarang orang untuk keluar masuk. Nantinya jika ada yang memiliki kebutuhan mendesak dan perlu keluar harus diperiksa terkait adanya indikasi interaksi dengan pasien kasus Corona.
"Orang mau pergi misalnya, dari satu RW ke tempat lain dia bisa ngecek dia akan berhubungan dengan orang yang berisiko atau nggak, akan datang ke tempat yang berisiko atau nggak," katanya.
Baca Juga: Analis Kebijakan Sebut Penanganan Corona Versi Anies dan Jokowi Sama Saja
Berita Terkait
-
Analis Kebijakan Sebut Penanganan Corona Versi Anies dan Jokowi Sama Saja
-
Keinginan Anies Setop Warga Keluar-Masuk Jakarta Dimentahkan Luhut
-
Ini Pidato Lengkap Anies yang Emosional soal 283 Korban Meninggal Corona
-
Suaranya Bergetar saat Ungkap Korban Corona, Anies: Mereka Punya Keluarga..
-
Jakarta Mau Lockdown, Anies Klaim Siapkan Logistik untuk Masyarakat
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung