Suara.com - Pesawat angkut militer Rusia mengirim peralatan medis ke Amerika Serikat (AS) untuk membantu melawan pandemi virus corona (Covid-19).
Bantuan alat medis ini dikirim setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperkirakan jumlah korban tewas di AS bisa mencapai 100.000 sampai 240.000 jiwa.
Disadur dari New York Post, Kamis (2/4/2020), pesawat yang mengangkut peralatan medis itu lepas landas Rabu pagi dari sebuah lapangan terbang di luar Moskow dan menuju ke AS.
Berdasarkan sebuah laporan, pengiriman bantuan ini dilaksanakan setelah menyusul percakapan antara Presiden Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Satu pesawat Antonov berisi penuh dengan berbagai peralatan medis dikirim oleh pemerintah Rusia untuk AS.
Pesawat yang membawa persediaan masker dan alat medis lain itu telah mendarat di John F. Kennedy International Airport New York.
Putin menawarkan pasokan untuk membantu memerangi pandemi virus corona saat telepon dengan Trump pada hari Senin. Mereka fokus membahas bagaimana menanggapi wabah tersebut, menurut Reuters.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Selasa (31/3/2020), mengatakan kepada kantor berita Interfax, "Trump dengan penuh syukur menerima bantuan kemanusiaan ini".
Foto dan video pengiriman bantuan alat medis ini dibagikan oleh Kedutaan Besar Rusia melalui akun Twitter resminya.
Baca Juga: Virus Corona Bikin Sidang Pemeriksaan Novel Baswedan Diundur 30 April
Dalam unggahan itu, Kedutaan Besar Rusia menulis, "Yang penting, ketika menawarkan bantuan kepada rekan-rekan Amerika, Presiden Putin dipandu oleh pertimbangan berikut: ketika produsen peralatan medis mendapatkan momentum, mereka akan dapat membalas jika perlu".
Sebelumnya, Trump mengatakan dia telah berbicara dengan Putin dan menyatakan Rusia akan mengirimkan bantuan, pada Senin (30/3).
"Saya harus mengatakan, kami memiliki hubungan baik dengan banyak negara," kata Trump.
"Tiongkok mengirimi kami beberapa barang, yang luar biasa. Rusia mengirimi kami banyak sekali peralatan, peralatan medis, yang sangat bagus," imbuhnya.
Kekinian, Rusia melaporkan lebih dari 2.000 kasus virus Covid-19. Namun banyak pakar kesehatan mempertanyakan keakuratan data tersebut.
Berita Terkait
-
Pengusaha Baju Gamis Banting Stir Produksi 100 Juta Masker Dibagikan Gratis
-
Sedang Hamil, Perempuan ODP Covid-19 di NTT Meniggal Setelah dari Bali
-
Orang Misterius Sumbang Alkes Miliaran, Selamatkan Pasien Corona di Jatim
-
Menko Luhut Sebut Ganti Libur Lebaran Akan Diberikan di Akhir Tahun
-
Dinyatakan Sembuh, PDP yang Positif COVID-19 Ini Sempat Mau Kabur dari RS
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Ketua GIPI Kritik RUU Kepariwisataan: Pemerintah Tak Pernah Anggap Penting Pariwisata
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!