Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah dirinya sebagai pembisik presiden. Ia bahkan berujar bahwa ia akan mencium tangan orang yang bisa membuktikan tudingan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan ketika menjadi narasumber program acara ROSI episode Indonesia Darurat Kesehatan yang tayang Kamis (02/04) di Kompas TV.
Luhut yang saat itu telekonferensi dengan Rosianna Silalahi menjelaskan bahwa pengambilan keputusan soal corona yang dilakukan presiden bukanlah lambat akan tetapi penuh pertimbangan untuk memperkecil kemungkinan kesalahan.
"Orang bilang presiden lambat, di mananya yang lambat?" tanya Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan.
"Kita harus mendengarkan informasi-informasi atau intelejen-intelejen dari berbagai pihak, sebelum kita membuat keputusan itu, untuk memperkecil kemungkinan kesalahan," kata Luhut Binsar menambahkan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini juga mengatakan bahwa sebelum kebijakan ditetapkan, sudah ada berbagai usulan terkait cara-cara negara di dunia menghadapi corona.
"Kita belajar dari India, Italia, China, Korea Selatan, Malaysia, kita lihat semua itu, nah kita berikan pandangan-pandangan kepada presiden," kata Luhut berujar.
Lebih lanjut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini juga membantah tudingan ia sebagai pembisik presiden.
"Jangan dibilang hanya saya, saya hanya bagian dari sitem itu, jadi kadang orang-orang bilang 'oh, Menko Maritim pembisik', bisik apa? Presiden itu bukan manusia yang bisa diatur-atur kok, beliau (presiden) tahu apa yang harus dilakukan," kata Luhut Binsar Pandjaitan memberikan penjelasan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Covid-19 Tak Kuat Panas Indonesia seperti Klaim Luhut?
Kemudian Rosianna Silalahi memberikan contoh kecilnya.
"Waktu itu contoh kecilnya begini pak Luhut, sudah ada rekomendasi yang akan digodok, difinalkan, soal pembatasan atau penghentian bus antar-kota antar-provinsi, untuk memutus rantai penyebaran virus corona, katanya karena pak Luhut maka itu batal semua, 'man behind all the scene', 'the real president'," kata Rosianna Silalahi.
Luhut pun langsung menyahut,"Suruh aja orang yang ngomong itu datang ke saya, suruh buktiin, nanti saya cium tangannya," kata Luhut Binsar Pandjaitan memberikan tanggapan.
Mendengar jawaban tersebut, Rosianna Silalahi langsung tersenyum.
"Ndak pernah saya ngomong itu kok, jadi yang kayak gini-gini (tudingan--red) janganlah dibuat-buat, nggak baik, saya selalu mengikuti mekanisme yang ada, dan saya gunakan logika saya, jalan nggak, bener nggak, nggak pernah itu proses ngomong-ngomong itu, saya menutup, menghalangi, sama sekali tidak," ujar Luhut menjelaskan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pun mempersilakan untuk cross check bertanya ke Dirjen-Dirjen terkait soal kebijakan menangani corona.
Berita Terkait
-
Viral Momen Purbaya Yudhi Sadewa Diduga Dicuekin Menteri Lain Saat Sidang Kabinet
-
Isu Kerenggangan Purbaya-Luhut Panas, Tak Saling Tegur Sapa Saat Sidang Kabinet
-
Luhut Ungkap Strategi Menkeu Purbaya Dongkrak Ekonomi Nasional
-
Siapa Pemilik Indonesia Investment Authority? Luhut Usul Dana Rp50 Triliun untuk INA
-
Terpopuler: Santri Protes Trans7 di Transmart, Raut Wajah Jokowi Berubah Ditanya Utang
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Buang Mayat Pegawai Alfamart usai Diperkosa, Dina Oktaviani Dibunuh karena Otak Kotor Atasannya!
-
Advokat Junaedi Saibih Hingga Eks Direktur JakTv Didakwa Rintangi 3 Kasus Korupsi Besar
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 23 Oktober 2025: Waspada Transisi Musim dan Hujan Lebat
-
Presiden Ramaphosa Apresiasi Dukungan Indonesia untuk Afrika Selatan: Sekutu Setia!
-
Hasto Ungkap Hadiah Spesial Megawati Saat Prabowo Ulang Tahun
-
Suami Bakar Istri di Jakarta Timur, Dipicu Cemburu Lihat Pasangan Dibonceng Lelaki Lain
-
Amnesty International Indonesia Tolak Nama Soeharto dalam Daftar Penerima Gelar Pahlawan Nasional
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian