Suara.com - Rais Syuriah PCINU Australia Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir menyindir para pejabat pemerintahan dan oposisi terkait pandemi virus corona di Indonesia.
Misalnya, kata dia, pejabat maupun kaum oposisi seolah memanfaatkan situasi pandemi sebagai ajang untuk kampanye Pilpres 2024.
Hal ini diungkapkan oleh Gus Nadir melalui akun Twitter miliknya @na_dirs. Awalnya sebuah akun Twitter @irfan_nuruddin yang berkomentar mengenai penanganan virus corona.
Menurut pengguna akun Twitter @irfan_nuruddin, penyebaran virus corona akan sulit dihentikan apabila para pemangku agama masih egois dan sering mencari muka di hadapan Tuhan.
"Wabah corona ini sulit diputus apabila para pemangku agama masih egois dan lebih suka mencari muka pada Tuhan. Tenan. Tapi apabila terjadi plot twist, mereka akan paling maju berteriak 'itu berkat amal ibadahku dan para jamaah'" tulis @irfan_nuruddin seperti dikutip Suara.com, Jumat (3/4/2020).
Tak lama berselang, Gus Nadir membalas cuitan tersebut. Gus Nadir menambahkan wabah virus corona akan sulit dihilangkan apabila para pejabat dan oposisi menjadikannya sebagai ajang kampanye.
"Plus para pemangku kebijakan dan oposisi masih merasa seolah ini masa kampanye Pilpres. Padahal Pilpres sudah berlalu dan Pilpres 2024 masih jauh," ungkap Gus Nadir.
Gus Nadir menilai sisi kemanusiaan orang-orang sudah tumpul. Ia mengibaratkannya seperti ujung sarung yang tak terlihat.
"Sisi kemanusiaan kita menjadi tumpul seolah ujung sarung tak lagi terlihat," ungkapnya.
Baca Juga: Alasan Sekjen MUI Mengharamkan Mudik di Tengah Pandemi Covid-19
Catatan Redaksi: Kami mengubah judul artikel ini setelah mendapat protes dari Nadirsyah Hosen, Sabtu (4/4/2020). Sebab, judul yang lama mengandung kesalahan berupa salah pengutipan. Atas hal tersebut, redaksi meminta maaf kepada Gus Nadir dan publik.
Berita Terkait
-
Medis Corona Banten Tidur di Tempat Tak Layak, Gubernur Carikan Tempat Baru
-
Hampir 1.000 Orang Positif Corona di Jakarta, 96 Pasien Sudah Meninggal
-
Update Virus Corona RI: 1.986 Orang Terinfeksi COVID-19
-
Lapor ke Wapres, Gubernur Jabar Sebut Ada Pemudik dari Jakarta Bawa Corona
-
Tak Semua Hand Sanitizer Bisa Bunuh Virus Corona Covid-19, Ini yang Sesuai!
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra