Suara.com - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab dan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mendatangi Pos Yonif 754, atau tempat terjadinya bentrok antar TNI-Polri di Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Senin (13/4/2020). Dalam kesempatan itu, Herman tegas mengatakan akan menghukum siapapun prajurit TNI yang dinyatakan bersalah atas kejadian yang menelan korban jiwa.
Kedua pimpinan tersebut melihat langsung tempat kejadian perkara (TKP) bentrok antara TNI-Polri yang terjadi pada Minggu (12/4/2020). Di depan anggota Pos Satgas Yonif 754, Mayjen TNI Herman mengatakan ia akan tegas menghukum prajurit TNI yang bersalah.
"Saya tegaskan, bahwa proses hukum akan dilakukan bagi kalian yang berbuat pelanggaran," kata Mayjen TNI Herman dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/4/2020).
Selain itu, Mayjen TNI Herman juga melakukan evaluasi unsur pimpinan pos yang dinilai kurang mampu berkoordinasi dengan institusi kepolisian. Menurutnya, anggota TNI harus saling mengenal dengan anggota kepolisian di wilayah yang sama.
"Bila kalian saling mengenal, maka persoalan di lapangan akan cepat terselesaikan," ucapnya.
"Pahami kearifan lokal masyarakat dan jadikan Bupati dan tokoh-tokoh masyarakat setempat sebagai orangtua kalian, supaya kalian tidak salah melangkah saat melaksanakan tugas," pungkasnya.
Untuk diketahui, bentrok antara prajurit TNI dan anggota Polri pecah di Mamberamo Raya, Papua pada Minggu (12/4/2020) pagi sekitar pukul 07.40 WIT. Dalam bentrokan itu, 3 polisi meninggal dunia dan 2 lainnya alami luka tembak.
Seperti dilansir dari Kabarpapua.co--jaringan Suara.com, meski kondisi di pertigaan Jalan Pemda I Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya yang menjadi lokasi bentrokan disebut sudah mereda, warga sekitar masih takut untuk beraktivitas ke luar rumah.
Hendrik, salah satu warga di Kasonaweja menyebutkan, para pedagang kios merasa ketakutan pasca kejadian itu.
Baca Juga: Mahfud MD Respons Bentrokan TNI-Polri di Taput: Sekali, sekali
“Kami semua ada di dalam kios, tidak berani keluar karena aparat masih siaga,” katanya kepada wartawan saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Minggu siang.
Hendrik mengaku sempat mendengar letusan senjata api saat bentrokan itu terjadi. Dia pun berharap petingi TNI dan Polri bisa segera menyelesaikan permasalahan ini agar masyarakat bisa tenang beraktivitas.
“Informasi yang kami dapat ada 3 orang meninggal dunia. Kami harap para pimpinan TNI dan Polri dapat segera datang di Kasonaweja menetralkan situasi. Sebab kalau sampai lama, ini bisa rawan. Semoga saja pimpinannya cepat datang,” kata dia.
Terkait bentrokan berdarah ini, Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih telah bentuk Tim Gabungan menyelidiki kasus ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
 - 
            
              Guru Dianiaya Wali Murid Cuma Gara-gara Sita HP, DPR Murka: Martabat Pendidikan Diserang!
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Perintahkan RDF Plant Rorotan Disetop Sementara
 - 
            
              Tanggul Jebol Terus? DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Banjir Jati Padang!
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Prabowo Cari Aman dari Kasus Judol? PDIP: Gerindra Bukan Tempat Para Kriminal!
 - 
            
              Prabowo Pasang Badan Soal Utang Whoosh: Jangan Dipolitisasi, Nggak Usah Ribut-ribut!
 - 
            
              Puan Maharani: Negara Harus Permudah Urusan Rakyat, Bukan Persulit!
 - 
            
              Gebrakan Ambisius Prabowo: Whoosh Tembus Banyuwangi, Pasang Badan Soal Utang
 - 
            
              Prabowo Akhirnya Bicara Soal Polemik Whoosh: Saya Tanggung Jawab Semuanya!